Target 100 Pemagang Lebih, LPK PT. KSS Buka Peluang Masyarakat Muna dan Mubar Bekerja di Jepang

  • Reporter: La Niati
  • Editor: Dul
  • 31 Jul 2023
  • 3264 Kali Dibaca

KENDARI,KERATONNEWS.CO.ID - Jepang merupakan salah satu negara maju yang dijadikan tujuan kerja bagi tenaga kerja Indonesia. Selain alasan penghasilan yang cukup besar, Jepang memiliki kultur budaya yang unik dan menarik, selain itu jepang juga memiliki kedisiplinan yang tinggi baik disiplin pada ketetapan aturan maupun waktu sehingga mampu memanfaatkan waktu sesuai dengan porsinya.

Ketersediaan lapangan kerja di Negri Matahari Terbit ini juga sangat terbuka dalam berbagai bidang pekerjaan sehingga memiliki peluang besar untuk bisa belajar dan bekerja di Jepang. Akan tetapi untuk bisa bekerja di Jepang, tentunya harus melewati berbagai proses terlebih dahulu seperti keterampilan kerja maupun kemampuan berbahasa jepang.

Untuk persiapan sebelum bekerja atau magang di Jepang terlebih dahulu harus menempuh pelatihan di Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) dengan tujuan menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang siap bekerja dangan ketentuan dan prosedur yang ada.

Keberadaan Lembaga Pelatihan Kerja di Sulawesi Tenggara (Sultra) pun sudah ada, salah satunya adalah LPK PT. Kinki Sultra Sinergi (LPK PT. KSS) yang berkantor di Jalan. R. Suprapto, Nomor 176F, Kelurahan Tobuuha, Kecamatan Puuwatu, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) dan sudah memiliki Izin Sending Organization (SO) dari Kementrian Ketenagakerjaan agar bisa mengirim tenaga kerja di luar negri.

Direktur LPK PT. KSS, Nirwan Ikhlas mengungkapkan KSS dibentuk dan telah mengantongi izin SO kurang lebih berjalan satu ahun dan telah memberangkatkan 25 orang pemagang empat orang diantaranya berasal dari Sultra.  

"Hari ini pukul 8.00 pagi waktu Jepang telah tiba 18 orang pemagang kami di Bandara Fukuoka Jepang dan saya jemput langsung bersama Assosiasi Penerima di Jepang yang selanjutnya akan mengikuti pelatihan bahasa dan keterampilan kerja selama satu bulan sebelum nanti bekerja di perusahaan bidang konstruksi," ujarnya, Senin (31/7/2023). 

Dikatakan, pemberangkatan 18 orang ini merupakan pemberangkatan angkatan keempat yang sebelumnya telah berangkat angkatan pertama pada bulan April sebanyak tiga orang dan angkatan kedua dan ketiga pada bulan Juni yang masing-masing dua orang. 

"Insya Allah bulan depan akan terjadwal 14 orang yang yang sudah terbit Certificate of Eligibility (COE) dan kemungkinan akan bertambah hingga 20 orang," jelasnya. 

Nirwan Ikhlas targetkan tahun ini harus memberangkatkan lebih dari 100 orang, karena pengajuan rekomendasi pemberangkatan dari SO sudah mencapai 70 orang di Kementrian. Ia berharap, target tersebut dipermudah dan tidak ada halangan.

Selain itu ia menambahkan bahwa dari beberapa kumiai atau Assosiasi penerima tenaga kerja yang sudah MoU dengan LPK, pihaknya lebih tertarik untuk merekrut atau menerima tenaga kerja dari Indonesia, sehingga hal tersebut merupakan peluang yang cukup baik untuk membuka peluang buat generasi yang memiliki impian bisa bekerja di Jepang. 

"Tentunya dengan usaha dan kerja keras sebab masuk dan bekerja di Jepang tidak semudah dengan apa yang kita pikirkan. Mental dan fisik harus benar-benar di persiapkan," ungkap Nirwan Ikhlas. 

Selain itu untuk menutupi permintaan tenaga kerja oleh kumiai dan perusahaan penerima, LPK KSS telah membuka Cabang di Pulau Jawa lebih tepatnya di Madiun Jawa Timur dan telah bekerja sama dengan Beberapa LPK yang ada di Pulau Jawa dengan tujuan agar bisa memperluas dan mempermudah proses perekrutan magang ke Jepang. 

Nirwan Ikhlas yang biasa disapa Ode menambahkan dalam waktu dekat ini akan membuat cabang di daerah kelahirannya yakni di Kabupaten Muna atau Muna Barat, dengan tujuan agar bisa membantu mempermudah adik-adik di daerah yang berkeinginan bisa belajar dan bekerja di Jepang.

"Kami berharap semoga peluang ini bisa betul-betul dimanfaatkan serta buat adik-adik yang sementara berproses di LPK tetap semangat dan ikuti proses dengan baik. Sebab kerasnya pendidikan di LPK akan sangat terasa manfaatnya ketika kalian sudah berhadapan dengan dunia kerja di Jepang,” pungkasnya. (C)