Stok Minim Karena Cuaca Buruk, Harga Ikan di Baubau Merangkak Naik

  • Reporter: Bardin
  • Editor: Dul
  • 14 Jan 2025
  • 2821 Kali Dibaca

BAUBAU,KERATONNEWS.CO.ID - Pasar Wameo masih menjadi salah satu lokasi favorit untuk berbelanja bagi masyarakat Kota Baubau. Suasana pasar telihat sedikit lengang kecuali saat akhir pekan yang tampak padat pengunjung.

Dua komoditi yang menjadi kebutuhan pokok adalah ikan dan sayur. Dua komoditi ini sebagian besar masih disuplay dari luar Kota Baubau. Meskipun sebagian sudah diproduksi nelayan dan petani lokal.

Pekan ini, pasokan ikan segar terbilang minim karena aktivitas nelayan masih terkendala cuaca. Biasanya pasokan ikan disuplay wilayah Perairan Buton tengah. Namun pekan ini terpantau sangat minim. 

Bujang Wameo, seorang penjual ikan di pasar Wameo mengatakan, harga ikan sedikit naik karena stok yang kurang. 

"Minggu ini sedikit mahal ikan karena pasokan kurang. Yang ada sekarang yang dari Pasarwajo. Mungkin karena cuaca lagi kurang bersahabat. Jadi hasil tangkapan nelayan juga kurang," kata Bujang.

Masih kata Bujang Wameo, kebutuhan pasokan ikan di pasar Wameo sebagian besar masih didominasi jenis ikan karang. Pantauan media ini di kawasan pasar wameo, meskipun harga ikan melambung, namun masyarakat tetap membeli karena sudah menjadi konsumsi rutin.

Sanaria salah seorang pedagang sayur menuturkan, pasokan sayur di kota Baubau dalam pekan ini terpantau meningkat. Harganya pun sangat terjangkau. Khusus komoditi sayuran seperti kankung, terung dan sawi, stok penjual masih mencukupi. Hal ini disebabkan panen petani kota Baubau berhasil. Ditambah lagi stok yang datang dari luar kota Baubau.

“Minggu ini masih banyak stok, ada yang dari luar Baubau ada juga yang dari Kota Baubau seperti dari Kecamatan bungi dan Lea Lea,” katanya (14/1/2025).

Menurut Saiful, seorang petani sayur di Baubau, khusus untuk komoditi sayuran, masa panen sayur biasanya menjelang pertengahan tahun. 

“Untuk saat ini panen Terung dan Tomat yang masih musimnya, setelah ini akan mulai lagi sawi dan kol,” kata Pak Saiful Seorang Petani Asal kelurahan Lowu Lowu. (A)

 

Berita Terkait