Bupati Burhanudin Tegur dan Evaluasi Operasional MBG di Bombana Usai Siswa SDN 33 Kasipute Diduga Keracunan

  • Reporter: Israwati
  • Editor: Dul
  • 02 Mei 2025
  • 2605 Kali Dibaca

BOMBANA, KERATONNEWS.CO.ID- Bupati Bombana,  Burhanuddin, mengambil tindakan tegas kepada pengelola Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Bombana usai murid SDN 33 Kasipute mengalami mual dan muntah akibat mengonsumsi makanan yang diduga busuk beberapa waktu lalu.

Hal ini diungkapkan Burhanuddin usai peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang berlangsung di Kantor Bupati Bombana, Jumat (2/5/2025).

Katanya, ia segera mengambil tindakan tegas setelah mendapatkan laporan lengkap. Ia langsung memerintahkan evaluasi menyeluruh terhadap seluruh proses operasional program MBG di Kabupaten Bombana.

“Saya sudah melakukan teguran keras kepada salah satu dapur mandiri yang ada di Bombana untuk segera membenahi dan melakukan kerja-kerja sesuai dengan prosedur. Dan bersama-sama dengan tim MBG, kita sudah melakukan evaluasi keseluruhan. Saya minta pada saat itu bahwa jangan biarkan dapur ini berproduksi ketika masih ada hal-hal yang tidak terpenuhi. Karena mereka sudah semua punya SOP. Jadi saya sampaikan beri sanksi yang berat,” tegasnya.

Ia menyatakan bahwa dapur mandiri yang terlibat dalam insiden ini harus mematuhi semua prosedur operasional standar (SOP) yang berlaku. Pelanggaran terhadap SOP tidak dapat ditoleransi karena berkaitan langsung dengan kesehatan dan keselamatan anak-anak.

Bupati H. Burhanuddin menugaskan tim khusus untuk memastikan dapur-dapur mandiri di Bombana menjalankan tugasnya sesuai dengan ketentuan. Ia juga memerintahkan pengawasan lebih intensif terhadap setiap tahapan, mulai dari pengolahan hingga distribusi makanan. Langkah-langkah ini bertujuan mencegah kejadian serupa di masa depan.

Tidak hanya itu, Badan Gizi Nasional (BGN) turut mendukung langkah Bupati dengan melakukan evaluasi mendalam terhadap program MBG. Mereka memastikan bahwa setiap proses dalam program ini, baik di tingkat lokal maupun nasional, memenuhi standar keamanan dan kualitas yang ketat.

Tanggapan keras Bupati Burhanuddin berakar pada tanggung jawabnya untuk melindungi masyarakat, terutama anak-anak. Insiden di SDN 33 Kasipute menunjukkan adanya celah dalam pelaksanaan program MBG yang harus segera ditutup. Bupati menilai bahwa pelanggaran seperti ini, meski tampak kecil, dapat berdampak besar pada kepercayaan masyarakat terhadap program pemerintah.

Selain itu, insiden ini terjadi saat Bupati tidak berada di daerah, sehingga ia merasa perlu menunjukkan komitmen penuh untuk menangani masalah tersebut meskipun berada di luar Bombana. Kecepatan dan ketegasan dalam merespons situasi menjadi prioritas utama.

Meski diterpa kritik, program MBG yang diluncurkan pada 6 Januari 2025 tetap akan dilanjutkan karena manfaatnya yang besar bagi anak-anak di Bombana. Namun, perbaikan prosedur dan pengawasan ketat akan menjadi fokus utama untuk memastikan program ini berjalan lebih baik di masa depan.

Dengan adanya langkah evaluasi dan komitmen dari berbagai pihak, masyarakat Bombana berharap Program MBG dapat terus berjalan dengan aman dan memberikan manfaat nyata bagi anak-anak sekolah. Insiden di SDN 33 Kasipute menjadi pelajaran penting untuk meningkatkan kualitas dan keamanan program.

Ke depannya, Bupati Burhanuddin berharap bahwa program MBG tidak hanya menjadi simbol keberhasilan di bidang kesehatan dan pendidikan, tetapi juga bukti nyata komitmen pemerintah daerah dalam melayani masyarakat. Tindakan nyata dan pembenahan yang dilakukan diharapkan mampu mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap program ini.

Sementara itu, Seorang Ahli Gizi dari Satuan Pelaksana Program Gizi (SPPG), Elda Dwi Fitriani Putri mengakui adanya kesalahan teknis dalam pengolahan makanan. 

Menurut Elda, ayam seharusnya diolah lebih matang dengan proses pengungkepan sebelum dibekukan. Namun, demi efisiensi waktu, ayam hanya dimarinasi dan disimpan dalam chiller.

“Kami mohon maaf, ini murni kesalahan kami. Tidak ada makanan yang tidak layak konsumsi, tapi kami akan perbaiki prosedurnya agar kejadian serupa tidak terulang,” ujar Elda dengan penuh penyesalan. (B)