Pemkot Kendari Resmi Kelolah Permukiman Kumuh Puday Lapulu

  • Reporter: Israwati
  • Editor: Dul
  • 31 Mar 2023
  • 2028 Kali Dibaca

KENDARI, KERATONNEWS.CO.ID- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia menyerahkan pengelolaan pekerjaan peningkatan kualitas permukiman kumuh Puday Lapulu kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari di RTH Papalimba Puday-Lapulu, Jumat (31/3/2023).

Direktur Pengembangan Kawasan Permukiman Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR, Yohanes Wahyu Kusumo Susanto mengharapkan atas penyerahan pengelolaan peningkatan kualitas permukiman kumuh Puday Lapulu, agar dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan. Bukan hanya bagi masyarakat setempat, melainkan di Kota Kendari pada umumnya dapat dimanfaatkan seluas-luasnya untuk pengembangan perekonomian.

Ia menyebut total anggaran yang di terima Kota Kendari sejak 2017-2021 yang diperuntukkan untuk penuntasan kawasan kumuh sekiranya hampir Rp140 miliar.

Dimana dari 2017-2021 telah dilakukan berbagai kegiatan, diantaranya kegiatan infrastruktur berskala lingkungan. 

Pada 2017 sebanyak 26 kelurahan dengan total anggaran Rp10 miliar lebih, 2018 terdapat 24 kelurahan dengan total anggaran Rp13 miliar, 2019 terdapat 11 kelurahan dengan total anggaran Rp 12  miliar,  2020 terdapat 4 kelurahan dengan total Rp4 miliar, dan tahun 2021 terdapat 18 kelurahan dengan total anggaran Rp6,8 miliar. 

"Sehingga total anggaran investasi skala lingkungan untuk Kota Kendari sejumlah Rp47 miliar untuk 83 kelurahan, jadi saya kira ini relatif banyak," ungkapnya

Kemudian pada 2019 infrastruktur skala kawasan Bungkuto sebesar Rp23 miliar, kawasan Petoaha sebesar Rp16,6 miliar. 

Dan pada 2020 di kawasan Puday Lapulu sebesar Rp51 miliar. Sehingga untuk total investasi pekerjaan skala kawasan sebanyak Rp91,8 miliar.

Peningkatan kualitas pemukiman Puday Lapulu itu dilakukan diarea kumuh seluas 14, 76 hektare.

Ditempat sama, Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari, Asmawa Tosepu mengatakan, dengan adanya penyerahan pengelolaan dari kementerian, diharapkan kawasan kumuh Puday-Lapulu dapat berkembang lebih baik ke depannya.

Penyerahan ini sebagai tanggung jawab pemerintah kota untuk memelihara dan memanfaatkan kawasan tersebut.

Kata dia, pengembangan RTH tersebut dilakukan dengan meningkatkan kualitas yang ada seperti peningkatan jalan dan drainase di kawasan Puday-Lapulu.

"Sudah selesai dikerjakan walaupun memang ada masa pemeliharaan, tapi secara fisik sudah selesai. Bahkan diakhir 2022 sebelum dilakukan penyerahan hari ini, penggunaan fasilitas RTH sudah digunakan dan dinikmati oleh masyarakat sekitar dan bahkan warga dari luar Kendari," ujar Asmawa Tosepu.

Selain itu, Asmawa juga menyampaikan sudah ada beberapa hal yang dilakukan pihaknya seperti penghijauan dengan menanam pohon di RTH Puday-Lapulu. Lalu penyediaan sarana listrik dibeberapa titik juga sudah dilakukan.

Dimana sejak 2022 pihaknya sudah menyiapkan lembaga UPTD teknis untuk mengelola kawasan Puday-Lapulu.

Ia juga berencana di tahun 2023 ini akan membangun taman bermain anak, pembuatan 50 unit lapak untuk diberikan kepada warga yamg terdampak penataan kawasan Puday-Lapulu.

Sementara itu, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sulawesi Tenggara, I Wayan Krisna Wardana mengatakan penataan kawasan Puday-Lapulu merupakan salah satu bentuk percepatan pengurangan kawasan kumuh di Indonesia termasuk di Sulawesi Tenggara, Kota Kendari.

Sebagai dukungan pemerintah pusat penanganan, kota tanpa kumuh (Kotaku) Kota Kendari ini dilaksanakan pada tahun 2021 dan 2022, dialokasikan dengan anggaran sebesar Rp51.876.599.000.

Dengan waktu pelaksanaan 472 hari kalender sejak tanggal 15 September 2021 sampai dengan 31 Desember 2022.

Ia menjelaskan, upaya-upaya dalam rangka menciptakan kawasan bebas kumuh diantaranya, membangun fisik dan lingkungan seperti merelokasi kawasan kumuh menjadi rusunawa, meningkatkan akses sanitasi dan memperbaiki kawasan permukiman.

"Harapan kami infrastruktur penanganan kumuh Puday-Lapulu tetap terjaga dan terpelihara dengan baik, sehingga fungsi dan manfaatnya kepada masyarakat dapat terus berkelanjutan," pungkasnya. (A)