Tantangan Besar Bupati Butur Afirudin: Jalan Rusak Sampai Ratusan KM

  • Reporter: LM Ismail
  • Editor: Dul
  • 04 Mar 2025
  • 2517 Kali Dibaca

KENDARI , KERATONNEWS.CO.ID – Bupati Buton Utara (Butur), Afirudin Mathara, menghadapi tantangan besar pasca dilantiknya  sebagai kepala daerah.

Pasalnya hingga saat ini, ratusan kilometer jalan di Kabupaten Butur masih dalam kondisi rusak parah dan butuh perhatian khusus dari pemerintah 

Menurut Bupati Butur, lebih dari 100 km  jalan provinsi mengalami kerusakan sedang hingga berat. Kerusakan ini terutama terjadi di jalur penghubung antar kabupaten.

"Yang utama itu jalan provinsi 113 km. Mulai dari perbatasan Kabupaten Buton menuju Ereke," ujarnya saat ditemui di Kantor Gubernur Sultra usai menghadiri Sertijab Gubernur, Senin (3/3/2025).

Sedangkan untuk jalan kabupaten sekitar sepanjang 40 km. Titik di jalan kabupaten ini yang membutuhkan penanganan secepatnya mengingat kondisinya sudah sangat parah, yakni di jalan pesisir, Kecamatan Kulisusu Utara.

Bupati Afirudin mengakui bahwa perbaikan jalan menjadi salah satu prioritas utama dalam pemerintahannya. Namun, keterbatasan anggaran menjadi kendala besar dalam percepatan perbaikan infrastruktur ini.

"Untuk jalan kabupaten dengan adanya efisensi ini  otomatis kita harus bersabar," ucapnya. 

"Untuk jalan provinsi sesuai janji Gubernur, jalan provinsi di kabupaten Utara itu menjadi program 100 hari kerjanya beliau. Namun sampai detik ini kita belum tau titiknya dimana dan panjangnya berapa km," sambungnya.

Menurutnya, dampak dari adanya infrastruktur jalan yang mengalami kerusakan parah ini kena pada semua lini, baik pelayanan kesehatan, pendidikan dan ekonomi.

Sementara itu, Kadis Bina Marga dan SDA Sultra, Pahri Yamsul mengatakan untuk di tahun 2025 Butur menjadi salah satu daerah yang bakal menjadi prioritas Pemprov Sultra bersama dengan daerah Konawe Selatan.

"Untuk Butur Lambale-Ereke dan Konsel di Alangga-Tinanggea serta Motaha-Alangga. Kami akan melanjutkan perbaikan yang sebelumnya sudah dimulai, termasuk titik-titik dengan kerusakan paling parah. Jadi kita akan fokus di beberapa ruas jalan yang juga mengalami kerusakan parah," kata Pahri.

Anggaran pembenahan ini, kata dia bervariasi tergantung tingkat kerusakan di setiap ruas jalan. 

"Nilainya bervariasi tergantung tingkat kerusakan. Namun kami akan tetap memprioritaskan yang paling dibutuhkan," katanya 

Pahri juga menekankan pentingnya keselarasan anggaran dengan kondisi fiskal daerah yang masih belum sepenuhnya optimal. Meski begitu, upaya perbaikan tetap terus dilaksanakan demi memastikan kelancaran transportasi dan infrastruktur yang mendukung perekonomian Sultra.

Masyarakat setempat juga berharap pemerintah provinsi  maupun daerah dapat segera mengambil langkah konkret agar akses transportasi tidak semakin terhambat. 

Seorang warga Kecamatan Bonegunu, Aco (28), mengungkapkan keprihatinannya terhadap jalan tersebut, mengingat sejak dirinya lahir hingga saat ini jalan itu belum juga dapat perhatian.

"Sejak saya lahir hingga saat ini umur saya 28 tahun, terutamanya itu jalan porosnya. Dari tahun itu sampai sekarang belum ada perhatian dari pemerintah," kesalnya.

Menurutnya, dari dampak jalan yang rusak ini sangat berpengaruh pada perputaran ekonomi di Butur.

Sehingga Aco berharap dengan telah bergantinya Kepemimpinan yang baru ini, semoga nantinya jalan tersebut bisa diperhatikan meski masih bagian dari gawean pemerintah provinsi.

"Meski sekalipun itu gawean dari pemerintah provinsi tapi setidaknya dia (Bupati baru) bisa melobi ke pemerintah provinsi dan menjadikan infrastruktur di Buton Utara khususnya jalan itu sebagai prioritas," tuturnya. (A)