Semangat Kebersamaan Jadi Komitmen Penting Dalam Momentum HAB

  • Reporter: Bardin
  • Editor: Dul
  • 03 Jan 2025
  • 2115 Kali Dibaca

BAUBAU, KERATONNEWS.CO.ID- Komitmen seluruh jajaran Kementerian Agama (Kemenag) dalam mendukung dan mengimplementasikan Asta Cita Pemerintahan Prabowo-Gibran Menjadi focus utama dalam peringatan Hari Amal Bakti (HAB) tahun 2025.

Hal ini disampaikan Menteri Agama dalam sambutannya yang dibacakan Pj Wali Kota Baubau Muh Rasman Manafi pada Peringatan HAB Jumat (3/1/2025).

Rasman Manafi menyampaikan HAB tidak dapat dipisahkan dari semangat memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi dan hak asasi manusia, hingga memperkuat penyelarasan kehidupan yang harmonis dengan lingkungan, alam dan budaya, serta peningkatan toleransi antar umat beragama untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur.

“Keberadaan Kementerian Agama (Kemenag) merupakan jalan tengah antara teori memisahkan agama dari negara dan teori persatuan agama dengan negara. Kementerian Agama membawa misi untuk memelihara dan menjamin kepentingan agama-agama serta pemeluk- pemeluknya,” tegas Kemenag dalam Sambutannya.

Diungkapkan, Indonesia bukanlah negara agama, dan bukan pula negara sekuler ataupun negara yang membolehkan propaganda anti agama. Meski demikian, Negara memberi tempat terhormat bagi agama dan masyarakat Indonesia selama berabad-abad juga dikenal religius. 

“Peran negara dalam menjaga religiusitas masyarakat, kebebasan beribadah, meningkatkan kualitas kehidupan intern dan antar umat beragama adalah tugas penting yang dijalankan Kemenag,” katanya.

Abdul Syukur, seorang tokoh agama menyampaikan apresiasi atas semangat yang digelorakan pemerintah dalam momen HAB ini. Ia juga berharap kementrian agama dapat mengawal kegiatan keagamaan di bangsa ini yang tetap menjunjung tinggi nilai toleransi.

:Kita terdiri dari berbagai agama, jadi perbedaan ini jangan sampai menjadi jarak dan mengesampingkan kebersamaan. Toleransi harus dipastikan terjalin dan pemerintah kota harapkan bisa menjadi pemersatu,” kata Abdul Syukur.

Dari kalangan lembaga pendidikan, juga harus mulai ditanamkan agar sejak usia sekolah kalangan siswa yang berbeda agama tetap menyatu dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Almajid, S.Pd, seorang pendidik mengatakan, penanaman nilai nilai kebersamaan dan toleransi harus digelorakan di tingkat sekolah.

“Para siswa harus memiliki kepedulian akan semangat kebersamaan dan toleransi. Ini bisa diaktualisasikan di lingkungan sekolah yang mungkin terdapat siswa penganut agama yang berbeda. Semua memiliki kesempatan untuk menjalankan agamanya,” kata Almajid. (A)