PT. Marketindo Selaras Halangi Kerja Jurnalis, Sikap Arogansi Perusahaan Dipertontonkan

  • Reporter: LM Ismail
  • Editor: Dul
  • 26 Feb 2025
  • 3021 Kali Dibaca

KENDARI, KERATONNEWS.CO.ID - Insiden keributan terjadi antara jurnalis dan karyawan perusahaan sawit PT. Marketindo Selaras di gedung DPRD Sulawesi Tenggara, pada Selasa (25/2/2025) siang.

Pihak perusahaan mempertontonkan sikap arogansinya. Di mana keributan ini dipicu lantaran sejumlah karyawan PT. Marketindo Selaras menghalangi wartawan dan yang hendak meliput rapat dengar pendapat (RDP) antara warga dari 8 desa korban penggusuran paksa dengan pihak perusahaan.

Sejumlah jurnalis yang menjadi korban penghalang-halangi peliputan dan intimidasi, yakni Algasali (Kontributor SCTV), Ronal Fajar Wana (Haluanrakyat.com), Fadli Aksar (Metro TV), Samsul (Tribunnews Sultra), Ismail (Keratonnews.co.id), Bambang (Sultratop.com), Nur Fahriansyah (Simpul Indonesia), Eko (Kabaranoa.id), dan Sulhijah (Sultrademo).

Eko, Jurnalis Kabaranoa.id mengatakan, menjelang keributan bermula dirinya bersama sejumlah wartawan yang lain hendak masuk ke ruang rapat. Sebab, RDP akan segera dimulai, karena sejumlah anggota DPRD Sultra telah memasuki ruangan.

Namun, sebelum para jurnalis masuk ke ruang RDP, Satpol PP yang berjaga di pintu menghalau sejumlah warga dan karyawan perusahaan sawit yang juga ingin mengikuti hearing.

"Kata Satpol PP sudah lengkap warga dan perusahaan, jadi mereka tidak boleh lagi masuk. Kami kemudian masuk satu per satu, namun tiba-tiba dicegat karyawan perusahaan sawit di depan pintu," ujar Eko.

Karyawan sawit yang tidak diketahui identitasnya itu melarang sejumlah jurnalis untuk masuk meliput jalannya RDP, dengan alasan mereka mendapat instruksi langsung dari pimpinan PT. Marketindo Selaras.

Sejumlah wartawan akhirnya protes, termasuk Algasali (Kontributor SCTV). la mendatangi karyawan perusahaan sawit berambut cepak mempertanyakan alasan mereka meminta jurnalis menunjukkan kartu pers jurnalis.

"Saya melihat kejadian Itu lalu menghampiri orang itu dan bertanya apa kapasitas kamu menanyakan Id card wartawan. Tapi karyawan perusahaan balik membentak, sehingga terjadilah keributan," beber Algasali.

Sementara itu, Samsul menerangkan ketegangan ini dipicu akibat pihak perusahaan yang mencoba melakukan pelarangan peliputan RDP dengan melarang masuk ke dalam ruangan.

"Bisanya mereka yang larang kita, sedangkan mereka cuma tamu undangan juga. Akhirnya karena mereka larang kita masuk dengan berbagai alasannya akhirnya Al Gazali marah dan bersitegang dengan karyawan perusahaan," katanya.

Untungnya dalam kejadian itu, sejumlah Satpol PP melerai dan mengendalikan situasi dengan memasukkan seluruh jurnalis ke ruang RDP. Sementara para karyawan dibiarkan tetap di luar. (B)