Mahasiswa Teknik UHO Tolak Efisiensi Anggaran Presiden Prabowo

  • Reporter: La Niati
  • Editor: Dul
  • 19 Feb 2025
  • 2649 Kali Dibaca

KENDARI, KERATONNEWS.CO.ID - Aliansi Keluarga Besar Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo (UHO) menggelar unjuk rasa menolak Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang efisiensi anggaran.

Menurut mereka, lebih dari 100 hari kinerja Presiden dan Wakil Presiden Prabowo-Gibran sudah terlalu banyak kebijakan yang tidak berpihak kepada masyarakat. 

"Kami meminta melakukan evaluasi terhadap Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 tentang efisiensi anggaran sehingga ada peraturan turunan dari Inpres tersebut sehingga sesuai dengan peraturan perundangan-undangan yang berlaku," ungkap Menteri Pergerakan dan Propoganda Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo Kendari, Ering saat menyampaikan orasinya di depan Kantor DPRD Sulawesi Tenggara (Sultra), Rabu (19/2/2025). 

Selain itu, Ering juga menyoroti dampak efisiensi anggaran terhadap dunia pendidikan dan kesehatan. 

"Menolak efisiensi anggaran di sektor pendidikan dan kesehatan karena mengancam investasi masa depan bangsa," ungkapnya. 

Untuk itu, Ering meminta Presiden Prabowo untuk meninjau ulang terhadap program makan bergizi gratis dengan mempertimbangkan efektifitas, transparansi serta dampak kebijakan terhadap kesejahteraan masyarakat secara luas. 

"Kami minta agar mempertahankan kebijakan pembangunan infrastruktur sebagai salah satu pilar utama untuk kesejahteraan umum di seluruh wilayah Sultra, sebagai prasarana dasar dalam pelayanan umum dan pemanfaatan sumber daya ekonomi," jelasnya. 

"Kami juga meminta agar memberikan hak hak dosen seperti tunjangan kinerja bagi dosen ASN dan memasukan kesejahteraan tenaga pendidik," lanjut Ering. 

Di Kantor DPRD Sultra, mahasiswa Fakultas Teknik UHO tersebut diterima oleh Plt Sekretaris DPRD Sultra, Andi Rajalani Sadapoto. Ia mengatakan, semua tuntutan tersebut akan disampaikan kepada pimpinan. 

"Hari Senin kami minta perwakilan dari massa aksi untuk sama-sama meneruskan tuntutannya ke pusat," pungkasnya. (B)