Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak Perlu Penanganan Serius

  • Reporter: Bardin
  • Editor: Dul
  • 21 Jan 2025
  • 2616 Kali Dibaca

BAUBAU, KERATONNEWS.CO.ID-Kekerasan terhadap perempuan dan anak mengalami trend peningkatan kekerasan yang cukup signifikan. Termasuk di Kota Baubau hingga akhir 2024 lalu.

Hal ini disampaikan Abdul Rahman, S.Pd, M.Si Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Baubau. Ia mengatakan, kondisi ini menunjukkan bahwa upaya penanganan kekerasan ini memang harus serius dilakukan penanganan.  

“Ini menjadi tupoksi Dinas Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak (DP3A) yakni bagaimana menjaga perempuan dan anak-anak agar terhindar dari kekerasan dari teman sebayannya, lingkugannya, bahkan kekerasan yang terjadi dalam keluarganya,” kata Abdul Rahman Selasa (21/1/2025). 

DP3A Kota Baubau kata Abdul Rahman akan tetap memastikan ketika ada terjadi kekerasan, pihaknya dapat segera diinformasikan. Bisa melalui kelurahan, masyarakat atau laporan dari apa saja. Bahkan, pihaknya sudah menyiapkan nomor hotline untuk menyampaikan atau melapor ketika terjadi kekerasan. 

Dikatakan, langkah dan strategi untuk mengurangi kekerasan terhadap perempuan dan anak salah satunya adalah sosialisasi, apakah itu ditingkat (TK), SD sampai tingkat SMA bahkan juga dilakukan di masyarakat dalm pencegahan tersebut.

Muhammad Aris, salah seorang penggiat sosial memberi apresiasi atas upaya ini. Ia juga mengharapkan agar masyarakat sering diberikan edukasi dalam berbagai suasana. Termasuk menyelipkan kegiatan dengan muatan informasi tentang perlindungan perempuan dan anak.

“Saya kira penting juga bagi pemerintah untuk menyertakan informasi dan eduksi terhadap perlindungan perempuan dan anak di setiap kegiatan. Sehingga ada nilai tambah sekaligus ada komitmen masyarakat,” kata Muhammad Aris.

Firdha, salah seorang pengurus forum anak Kota Baubau menyambut baik berbagai upaya yang mengadvokasi perempuan dan anak. Pasalnya, selama ini banyak kasus yang menimpa perempuan dan anak yang seharusnya tidak boleh terjadi.

“Banyak kasus yang menimpa anak dan perempuan, termasuk kekerasan dan pelecehan. Semoga dengan berbagai kegiatan positif yang melibatkan kalangan anak dan remaja bisa meminimalisir masalah yang menimpa kalangan anak,” kata Firdha. (A)