DNA Bayi Siswi Berkebutuhan Khusus Korban Pemerkosaan di Bau Bau Sementara di Uji di RS Bhayangkara

  • Reporter: La Niati
  • Editor: Bardin
  • 22 Feb 2025
  • 2422 Kali Dibaca

KENDARI, KERATONNEWS.CO.ID - Sebuah kisah memilukan datang dari Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra). Seorang siswi berkebutuhan khusus menjadi korban pemerkosaan yang diduga dilakukan oleh tetangganya sendiri hingga empat kali. Lebih tragis lagi, kasus ini baru terungkap setelah orang tuanya menyadari perubahan fisik pada tubuh sang anak. Saat diperiksa, korban ternyata tengah mengandung.

Menurut informasi yang dihimpun, keluarga korban awalnya mencoba mencari keadilan dengan menemui terduga pelaku secara langsung. Namun, ia menyangkal semua tuduhan. Merasa tak mendapat jawaban, keluarga akhirnya melaporkan kejadian ini ke Polres Baubau pada September 2024.

Kini, derita korban semakin bertambah. Anak yang seharusnya masih menikmati masa kecilnya, terpaksa menghadapi kenyataan yang begitu berat. Pada Senin malam, 17 Februari 2025, ia telah melahirkan bayinya di salah satu Puskesmas di Kota Baubau.

Korban yang mengalami disabilitas intelektual, hingga kini masih bersekolah dan akan mengikuti ujian. Kepala sekolah tempat korban menempuh pendidikan membenarkan bahwa siswinya telah melahirkan.

“Iya, lahiran Senin malam. Bayinya juga sudah diambil sampel darahnya oleh Reskrim untuk diuji DNA di Rumah Sakit Bhayangkara,” katanya saat dihubungi melalui pesan WhatsApp, Jumat (21/2/2025).

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa kondisi mental korban masih seperti anak-anak.

“Iya, mentalnya masih anak-anak. Saat ini dia masih menjadi salah satu siswi saya dan akan mengikuti ujian,” ungkapnya dengan nada prihatin.

Salah satu kerabat korban yang enggan disebutkan namanya juga membenarkan bahwa tes DNA telah dilakukan terhadap bayi yang baru lahir.

“Untuk sementara, kami tinggal menunggu hasil tes DNA. Kebetulan tadi saya baru saja mengantar keponakan saya (anak korban) ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk diambil sampel darahnya guna kepentingan tes DNA,” jelasnya.

Hal serupa juga disampaikan kuasa hukum korban, Ardiman. Dirinya membenarkan bahwa kliennya sudah melahirkan.

“Tadi saya mendapat informasi bahwa tes DNA akan dilakukan, tapi untuk hasil terbarunya saya masih menunggu kabar,” katanya.

Ketika ditanya mengenai jumlah terduga pelaku, ia menegaskan bahwa hanya ada satu orang yang saat ini diduga bertanggung jawab atas perbuatan keji tersebut.

“Terduga pelaku satu orang,” ujarnya singkat.

Kasus ini masih dalam penyelidikan pihak kepolisian. Kasi Humas Polres Baubau, AKP Abdul Rahmad, saat dikonfirmasi, mengaku akan menanyakan perkembangan kasus ini ke Satreskrim Polres Baubau.

“Saya konfirmasi dulu dengan Reskrim sampai di mana perkembangan penanganan kasusnya,” ujarnya melalui pesan WhatsApp, Sabtu (22/2/2025).

Sementara itu, Kasatreskrim Polres Baubau, Iptu Ridlo Muzayyin, juga mengatakan bahwa dirinya akan berkoordinasi dengan penyidik terkait perkembangan kasus tersebut.

“Iya, nanti saya tanyakan dulu sama penyidiknya,” tandasnya. (A)