- Advertorial
- 11 jam yang lalu
Dinkes dan IDI Sultra Layani Pemeriksaan Kesehatan dan Distribusi Logistik ke Warga Terdampak Banjir
- Reporter: Putri
- Editor: Dul
- 03 Jul 2025
- 8087 Kali Dibaca

Suasana Pemberian Bantuan oleh Dinkes dan IDI Sultra Kepada Warga Korban Banjir. Foto : Ist
KENDARI, KERATONNEWS.CO.ID - Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Sulawesi Tenggara berkaleborasi bersama Dinas Kesehatan Sulawesi Tenggara, bergerak cepat menyalurkan bantuan kepada warga terdampak banjir Kota Kendari.
Bantuan yang diberikan mencakup bahan kebutuhan pokok, perlengkapan mandi, obat-obatan, popok bayi, serta layanan pemeriksaan kesehatan gratis bagi warga yang terdampak korban banjir yang ada di Kota Kendari.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Sultra, dr. H. Muhammad Ridwan, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian Dinas Kesehatan Sultra serta para dokter terhadap masyarakat yang sedang mengalami kesulitan akibat bencana banjir.
dr. H Muh Ridwan mengatakan, pasca banjir seperti ini, banyak warga mengalami gangguan kesehatan, terutama karena lingkungan yang tergenang air dalam waktu lama.
“Pasca banjir seperti ini, kita tahu bahwa warga, khususnya yang rumahnya terendam, pasti ada yang sakit seperti diare, ISPA dan lain-lain. Karena itu kami hadir memberikan pengobatan gratis bagi mereka, sebagai bentuk empati dan perhatian dari para dokter,” ujar dr. Ridwan.
Tim medis yang diturunkan dalam kegiatan ini terdiri dari dokter umum, dokter anak, dan dokter penyakit dalam.
Tidak hanya itu, IDI Sultra merencakan kegiatan ini berlangsung selama dua hingga tiga hari ke depan, menyesuaikan dengan kondisi warga di lapangan.
Jika kondisi warga sudah membaik, kegiatan akan dihentikan. Namun, jika ada yang membutuhkan penanganan lebih lanjut, warga akan dirujuk ke puskesmas atau rumah sakit terdekat.
Banjir yang melanda wilayah Kali Wanggu sudah berlangsung selama enam hari terakhir, dipicu oleh curah hujan tinggi yang menyebabkan luapan sungai.
Sejumlah rumah masih terendam air dengan ketinggian bervariasi, meski kondisi air kini mulai perlahan surut. Warga pun masih bertahan di rumah masing-masing ataupun di tempat pengungsian sementara.
“Kegiatan ini adalah hasil gotong royong donasi dan partisipasi sebagai bentuk empati Dinas Kesehatan Sultra dan seluruh dokter yang tergabung dalam IDI Sultra. Bukan soal berapa besar jumlah bantuannya, tapi bagaimana empati dan rasa tanggung jawab sosial itu bisa diwujudkan secara nyata,” jelasnya.
Bantuan logistik maupun layanan kesehatan yang diberikan diharapkan bisa bermanfaat, terutama bagi warga yang sedang sakit agar segera pulih dan bisa kembali menjalankan aktivitas seperti biasa.
Lebih lanjut dokter H Muh Ridwan menegaskan pentingnya kehadiran dokter di tengah masyarakat saat terjadi bencana. Ia berharap IDI harus menjadi ujung tombak dalam memberikan layanan pengobatan di masa-masa darurat seperti ini.
“Ke depan, jika kembali terjadi bencana banjir atau musibah lainnya, kami berharap IDI bisa terus sigap hadir dan dekat dengan masyarakat. Para dokter, di mana pun berada, harus siap menunjukkan empati dan memberikan yang terbaik untuk warga terdampak,” pungkasnya. (C)