Warga Kendari Berburu Takjil Khas Korea di Bundaran Gubernur

  • Reporter: Israwati
  • Editor: Dul
  • 20 Mar 2024
  • 2822 Kali Dibaca

KENDARI, KERATONNEWS.CO.ID- Bundaran Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menjadi salah satu lokasi ngabuburit di Kota Kendari dengan beragam pilihan kuliner kaki lima.

Menjelang buka puasa, ngabuburit menjadi aktivitas umat Muslim yang menjalankan ibadah puasa Ramadhan. 

Diketahui, pemerintah telah menetapkan 1 Ramadhan 1445 Hijriyah jatuh pada Selasa, 12 Maret 2024 lalu. Penetapan tersebut diumumkan pada sidang isbat yang digelar di Kementerian Agama RI di Jakarta, Minggu, 10 Maret 2024.

Sedangkan warga Muhammadiyah telah lebih dulu memulai puasa pada Senin, 11 Maret 2024. Hal itu seiring penetapan 1 Ramadhan 1445 H oleh PP Muhammadiyah yang jatuh pada Senin.

Tidak hanya selama Ramadhan, lokasi tersebut setiap hari menjadi spot wisata kuliner bagi warga Kota Kendari, baik kawula muda maupun orang tua.

Terlihat, sejak pukul 16.30 Wita warga mulai memadati lokasi yang berada di Kelurahan Anduonohu, Kecamatan Poasia ini untuk membeli kuliner pedas, manis hingga gurih.

Salah satu pengunjung, Anisa mengatakan alasan memilih ngabuburit di Bundaran Gubernur selain karena jajanan yang dijual dengan harga terjangkau, lengkap, namun juga karena jajanan Korea yang viral di Tiktok.

Diakuinya, salah satu jajanan yang paling diminati adalah kimbab.

"Makannya rela mengantre, karena rasanya lumayan enak juga, ini jajanan Korea sampe viral di Tiktok akhir-akhir ini," ucap mahasiswa Fisip UHO ini.

Pengunjung lainnya, Deli mengatakan ia baru pertama kali ngabuburit di lokasi tersebut karena diajak oleh teman kuliahnya yang juga penasaran dengan jajanan Korea yang viral. 

"Pas liat komentar di Tiktok, selain ramai rasanya juga enak. Makannya kita datang ke sini (Bundaran Gubernur), eh pas sampe ternyata ramai sekali sampe hampir tidak kebagian," katanya.

Sementara itu, Pedagang jajanan Korea, Rizki mengatakan jajanan yang paling banyak diminati adalah kimbab ayam suwir. 

Makanan dari Negeri Ginseng itu dijual mulai dari harga Rp3.000-Rp.5.000 per biji. Dari penjualan jajanan Korea ini, dirinya bisa meraup omset Rp6 juta-7 juta per harinya.

"Kalau bukan puasa buka lapak pukul 16.00 Wita, 30 menit kemudian sudah habis," bebernya. (A)