Warga Desa Tambolosu Protes Tidak Dapat Bantuan Beras dari PT. GMS

  • Reporter: LM Ismail
  • Editor: Dul
  • 19 Mar 2024
  • 3032 Kali Dibaca

KENDARI, KERATONNEWS.CO.ID - Sejumlah warga di Desa Tambolosu, Kecamatan Laonti, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) protes kepada PT. GMS akibat tidak mendapatkan bantuan beras seperti masyarakat lainnya. 

Pasalanya di Jum'at 15 Maret 2024 lalu PT GMS menyalurkan bantuan beras sebanyak 4 ton atau seribu paket dalam bentuk beras kemasan 25 Kg kepada warga se Kecamatan Laonti. 

Namun ironinya dari bantuan yang begitu banyak rupa-rupanya tidak tersalurkan secara merata sebab masih banyak warga yang tidak mendapatkan bantuan tersebut. 

Padahal dengan adanya  PT. GMS ini warga di Desa Tambolosu sama-sama merasakan dampaknya. 

Salah satu perwakilan warga Desa Tambolosu, Kecamatan Laonti, Bara P. (62) mengungkapkan bahwa di desanya sebanyak 14 kepala keluarga (KK) tidak mendapat bantuan tersebut. 

"Untuk bantuan kemarin terkhusus di desa kami yang tidak menerima bantuan beras itu sebanyak 14 Kepala Keluarga," ujarnya saat menemui media ini, Selasa (19/3/2024). 

Ia menduga dalam proses penyaluran bantuan ini ada diskriminasi yang dilakukan oleh beberapa oknum di Desa Tambolosu. Sebab ini bukan pertama kali yang dialami pihaknya. Melainkan sejak tahun 2022

Dirinya menduga hal ini didasarkan akibat adanya perbedaan pilihan politik saat Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) di tahun 2022 lalu. 

"Jadi kami memang beda pandangan dan pilihan politik baik di tahun 2022 saat Pilkades kemarin dan Pemilu 2024 kemarin," ucapnya.

Pihaknya juga menyampaikan bahwa ada dugaan permintaan uang administrasi dan transportasi dari sejumlah oknum di Desa Tambolosu.

"Bagi masyarakat yang dapat bantuan dimintai uang senilai 10.000 per kepala keluarga, dengan dalih uang transportasi," pungkasnya.

Sementara itu Kades Tambolosu, Tahir yang dikonfirmasi via pesan singkat dan panggilan telepon belum memberikan tanggapan.

Selain itu saat mengkonfirmasi ke pihak Humas PT GMS, Sakir melalui panggilan telepon, menyampaikan bahwa tiap tahunnya perusahaan menyalurkan bantuan kepada warga. 

"Jadi tiap tahun perusahaan menyalurkan bantuan kepada masyarakat se kecamatan Laonti," katanya.

Sambungnya bahwa Desa Tambolosu itu tidak  masuk lingkar tambang, menurutnya itu hanya kebijakan perusahaan.

"Kemarin itu 4000 Paket bantuan, jadi tidak semua bisa tercover, hanya berdasarkan data dan skala prioritas yang berada dilingkar tambang," tambahnya.

Lanjutnya bahwa pihaknya tidak memungut biaya transportasi, malahan pihaknya yang memberikan biaya transportasi ke desa.

"Kami beri biaya transportasi 1,5 Juta per desa untuk penyaluran bantuan beras," pungkasnya. (B)