Syair dan Lantunan Kabanti Nyaris Punah, Harus Ada Upaya Pelestarian

  • Reporter: Bardin
  • Editor: Dul
  • 01 Des 2024
  • 2704 Kali Dibaca

BAUBAU, KERATONNEWS.CO.ID - Kabanti adalah salah satu bentuk tradisi lisan khas masyarakat Buton, Sulawesi Tenggara. Sayang, saat ini Kabanti Nyaris punah dan minim perhatian dari generasi. Hal ini harus menjadi perhatian dan perlu segera upaya pelestarian.

Imran Kudus, seorang budayawan Buton mengatakan, Kabanti tidak hanya sebatas untaian kalimat, tapi sangat sarat makna. Apalagi, syair syair ini mengandung nasehat dan petuah dari para orang tua di Buton.

“Kabanti itu mengandung makna mendalam, disusun oleh para pendahulu Buton yang berisi nasehat dan petuah. Jadi, memang tidak sesederhana itu kita memaknainya. Itulah pentingnya warisan ini harus dilestarikan,” kata Imran Kudus.

Syair Kabanti menjadi media untuk mengekspresikan nilai-nilai budaya, sejarah, dan filosofi hidup masyarakat Buton. Warisan ini mencerminkan keindahan bahasa dan kekayaan tradisi leluhur yang memiliki nilai historis, moral, dan estetika tinggi. Sehingga perlu upaya pemerintah untuk menjadikan Kabanti tetap lestari. Apalagi Kabanti telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak benda.

La Ode Harwanto, seorang tokoh pemuda Buton menuturkan, syair Kabanti adalah hasil karya leluhur yang harus mendapat perhatian serius. Namun, ini membutuhkan kerja keras agar dapat diperkenalkan dan dilestariak oleh generasi masa kini. Pasalnya, saat ini, jangankan generasi muda, kalangan orang tua pun sudah terkesan tidak peduli.

“Memang harus banyak upaya untuk melestarikan Kabanti, ini warisan yang luar biasa. Mengandung makna yang mendalam karena disusun oleh para orang tua yang memahami prinsip kehidupan. Semoga segera banyak upaya untuk terus memperkenalkan kabanti ini agar tidak punah,” ujar La Ode Harwanto Minggu (1/12/2024).

Kabanti sering digunakan untuk menyampaikan nasihat, ajaran agama, dan etika kepada generasi muda. Dengan gaya bahasa yang puitis, nilai-nilai luhur disampaikan agar lebih mudah dipahami dan dihayati. Kabanti sering dilantunkan dalam acara adat, pernikahan, atau perayaan tertentu. Melodi dan syairnya menghadirkan hiburan sekaligus mempererat kebersamaan masyarakat.

Arifin, S.Pd seorang tenaga pendidik yang juga pengagum syair Kabanti mengharapkan, pemerintah terus melakukan upaya dalam melestarikan warisan Kabanti ini. Salah satunya dengan menggelar lomba Kabanti yang diikuti pelajar dan masyarakat umum. Seperti yang mulai dilaksanakan tahun sebelumnya.

“Semoga terus ada lomba Kabanti setiap tahun sehingga generasi muda bisa lebih mengenal lantunan Kabanti. Karena harus dipelajari dari banyak aspek. Terutama dari pengucapan, intonasi, serta penyampaiannya. Semua punya metode khusus. Jadi harus ada pelatihan khususnya supaya lebih baik,” kata Arifin salah seorang peraih juara Lomba Kabanti tahun 2023. (A)