Siswa di SMAN 2 Kendari Lakukan Simulasi Penanganan Gempa

  • Reporter: LM Ismail
  • Editor: Dul
  • 02 Agu 2024
  • 2539 Kali Dibaca

KENDARI, KERATONNEWS.CO.ID - Dalam rangka meningkatkan kesiapsiagaan terhadap bencana, siswa di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 2 Kendari mengadakan simulasi penanganan gempa bumi. 

Kegiatan ini dilaksanakan pada Selasa tanggal 30 Juli 2024 oleh Forhati wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra) yang bekerja sama dengan pihak sekolah SMAN 2 Kendari dan BPBD Kota Kendari yang mengangkat tema Forhati melindungi, Indonesia maju sesuai dengan tema nasional, anak terlindung Indonesia Maju. 

Simulasi ini dimulai dengan sirine tanda gempa berbunyi diikuti dengan arahan dari guru dan petugas keamanan sekolah untuk melakukan evakuasi dengan tertib. Siswa-siswa diarahkan untuk segera berlindung di bawah meja dan kemudian menuju titik kumpul yang telah ditentukan di lapangan sekolah.

Setelah evakuasi, siswa diperkenalkan dengan langkah-langkah pertolongan pertama bagi korban gempa. Mereka diajarkan cara mengatasi luka-luka ringan, memberikan bantuan pernapasan, dan prosedur pemindahan korban yang aman. Kegiatan ini juga melibatkan demonstrasi penggunaan alat-alat keselamatan seperti tandu dan pemadam api ringan.

Kepala Sekolah SMKN 2 Kendari, Nur Aidah, menyatakan bahwa simulasi ini sangat penting untuk membekali siswa dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan dalam menghadapi situasi darurat.

"Ini sangat penting agar para siswa bisa lebih siap siaga terhadap bencana, sebab kita ketahui bencana ini tidak ditau kapal datangnya," ujarnya. 

Sehingga dengan adanya simulasi bencana gempa bumi ini, para siswa bisa lebih siap siaga dan mengetahui langkah-langkah awal apa yang harus dilakukan ketika musibah tersebut datang. 

Menurutnya, respon para siswa dari kegiatan ini sangat antusias sebab bukan hanya sekedar menerima teori melainkan juga dengan melakukan praktek secara langsung. 

"Mereka sangat antusias karena bisa langsung eksen, praktekkan langsung, mulai dari ketika adanya bencana sampai apa yang harus dilakukan ketika terjadi gempa" ucapnya. 

Sementara itu, Koordinator Presidium Majelis Wilayah (MW) Forum Alumni HMI Wati (Forhati) Sultra, Asyriani, mengatakan sebagai generasi unggul, anak harus dilindungi baik fisik, mental dan emosionalnya. 

"Anak harus kita lindungi baik keamanan fisik, mental, dan emosion, anak sebagai generasi unggul penting mendapatkan pendidikan , perlindungan rasa nyaman karena anak adalah generasi penerus yang mampu berkontribusi pada kemajuan bangsa," katanya. 

Forhati melaksanakan edukasi dan simulasi bencana gempa bertujuan untuk diantaranya:

1. Meningkatkan Kesiapsiagaan: Membekali siswa dengan pengetahuan tentang cara bertindak yang benar saat gempa bumi terjadi, termasuk langkah-langkah evakuasi yang aman.
2. Peningkatan Kesadaran siswa yerkait risiko gempa 
3. Memberikan eterampilan Pertolongan pertama dan cara menangani korban yang mungkin mengalami cedera akibat gempa.
4. Simulasi melatih siswa tentang cara melakukan evakuasi yang aman dan cepat ke lokasi yang telah ditentukan.
5. Pembentukan kelompok siaga bencana.

Melalui edukasi dan simulasi ini, ia berharap siswa dapat mengetahui bagaimana cara bertindak yang tepat, serta bagaimana menyelamatkan diri dan orang-orang di sekitar kita saat bencana terjadi. (B)