Senin dan Kamis, Warga Baubau Berburu Hasil Bumi dari Bombana di Jembatan Batu

  • Reporter: Bardin
  • Editor: Dul
  • 19 Sep 2024
  • 2690 Kali Dibaca

BAUBAU, KERATONNEWS.CO.ID – Pasokan bahan kebutuhan pokok dari Bombana ke Baubau terus diserbu warga. Selain berkualitas, harganya tergolong murah. Namun, hanya dua kali seminggu yakni hari Senin dan Kamis di pelabuhan Jembatan Batu.

Pantauan di Lokasi jembatan batu Kamis (19/9/2024), aktivitas transaksi sudah dimulai sejak menjelang pagi. Beberapa jenis komoditas perkebunan dan perikanan juga tersedia. Para agen dan warga Baubau pun memadati lokasi. Apalagi bertepatan dengan sandarnya kapal dari Bombana.

Ahmad Basri salah seorang warga Baubau yang sengaja datang ke Jembatan batu mengaku kerap berbelanja beberapa jenis bahan pokok diantaranya pisang dan buah buahan. Pasalnya, dua jenis ini selalu dipasok setiap kapal dari Bombana sandar.

“Kita sudah sering kalau hari Senin atau Kamis selalu kesini. Kkita beli pisang, buah dan juga udang atau rempah rempah. Murah karena langsung dari pemiliknya dari Bombana,” kata Ahmad Basri.

Lain lagi dengan Ibu Samila, seorang ibu rumah tangga yang mengaku ke jembatan batu karena ingin membeli kebutuhan untuk Haroa Maulid. 

“Kalau kita kebetulan mau haroa, jadi kita kesini karena murah murah harganya. Makanya kita harus datang cepat karena bisa rebutan dengan agen dan warga lainnya,” kata Ibu Samila.

Di sisi lain, para agen atau lebih dikenal dengan papalele juga sibuk memadari kawasan jembatan batu untuk membeli kebutuhan untuk dijual kembali.

Asrifu, salah seorang agen penjual ayam di Baubau rupanya juga menjadikan Jembatan batu untuk membeli pasokan barang dadangannya. Disini jenis ayam kampung selalu banyak didatangkan oleh pemasok dari Bombana.

“Kita ambil disini terus kita jual lagi di Pasar Wameo dan untuk melayani pelanggan. Apalagi sekarang lagi musim haroa jadi kita kadang kadang juga langsung antarkan ke rumah pelanggan langsung setelah dibersihkan,” kata Asrifu.

Kegiatan bongkar muat di pelabuhan jembatan batu sebenarnya sudah dimulai sejak puluhan tahun silam. Namun, setelah masa otonomi daerah mulai berkurang. Pasalnya Bombana telah berdiri sendiri sebagai Kabupaten dan terpisah dari Induknya Kabupaten Buton. (A)