Retribusi Masuk Kawasan Benteng Keraton Wolio Mulai Diberlakukan

  • Reporter: Bardin
  • Editor: Dul
  • 08 Mei 2024
  • 2400 Kali Dibaca

BAUBAU,KERATONNEWS.CO.ID – Suasana berbeda akan ditemui pengunjung Benteng keraton Buton yang ada di Kota Baubau. Jika sebelumnya tak ada retribusi masuk maka saat ini akan dikenakan retribusi setiap wisatawan baik lokal maupun mancanegara.

Uji coba penerapan retribusi ini disepakati memanfaatkan waktu libur pada pekan ini (tanggal 9-10 Mei 2024) sekaligus mensosialisasikan kembali secara langsung di lapangan terkait dengan pemanfaatan Benteng.

Kadis Pariwisata Kota Baubau H Idrus Taufik Saidi, S.Kom, M.Si mengatakan, uji coba penerapan penerapan retribusi masuk kawasan benteng keraton wolio akan dimulai pada Kamis (9/5/2024) jam 07.00 pagi hingga 17.30 Wita. Ini bertujuan untuk mengukur seberapa besar kunjungan wisata per harinya. Disamping itu, juga pihaknya sangat memaklumi bersama bahwa Benteng menjadi salah satu jalur alternatif lintas masyarakat, baik masyarakat Kota Baubau sendiri yang bermukim di dalam benteng maupun masyarakat Kota Baubau secara umum yang memanfaatkan jalur itu sebagai alternatif dalam urusan lintas perjalanannya.

”Sepanjang masyarakat tersebut tidak memanfaatkan Benteng untuk berwisata tetapi hanya sebagai aktivitas rutinitas mereka silahkan lewat dan tentunya itu gratis atau free. Yang kami pantau tentunya hanya mereka yang berniat untuk berwisata,”ujarnya Rabu (8/5/2024).

Biasanya yang berwisata itu berombongan menggunakan 2 atau 3 mobil, dan terkadang pandangan mereka selalu tertuju pada benteng atau menikmati pemandangan sekitarnya. Sehingga itulah yang kemudian disortir dalam pemantauan yang kemudian tetap ditawarkan karena pemberlakuan retribusi tempat destinasi ini.

Rencana ini mendapat respon beragam dari berbagai kalangan dengan alasan masing masing. Ada yang setuju bahkan ada yang merespon berbeda. Informasi yang beredar, retribusi bagi wisatawan mancanegara Rp 50 Ribu/orang dan wisatawan lokal Rp 20 Ribu / Orang.

Alimin, salah seorang warga Buton misalnya, ia setuju jika retribusi masuk diberlakukan bagi pengunjung Benteng keraton. Apalagi ia menilai, ini adalah obyek wisata dan warisan budaya yang harus dilestarikan.

“Saya setuju karena ini harus dijaga dengan baik, jadi kalau ada retribusi pasti ada perhatian untuk memelihara situs yang ada,” kata Alimin.

Berbeda dengan Muhammad Aldi, ia kurang setuju dengan penerapan ini. Karena selama ini masyarakat sudah terbiasa dengan kegiatan di benteng keraton tanpa biaya. Namun, ia juga mengatakan, jika ini diberlakukan harusnya suasana yang nyaman juga harus diciptakan.

“Boleh boleh saja diberlakukan asal harus dilihat sesuai dengan kenyamanan yang disaksikan di dalam. Agar pengunjung dapat meninggalkan kesan yang baik. Retribusi mungkin bisa menjadi biaya pemeliharaan,” kata Aldi. (A)