Prospek Baubau Potensial Sebagai Landing Lokasi Fiber Optik

  • Reporter: Bardin
  • Editor: Dul
  • 11 Agu 2024
  • 2580 Kali Dibaca

BAUBAU, KERATONNEWS.CO.ID-Posisi Kota Baubau yang berada di antara beberapa daerah penyangga seperti Buteng, Buton, Wakatobi dan Busel harus malakukan kolaborasi dalam pembangunan. Bahkan dalam jangka 50 tahun RPJM klaster maritim, Baubau sudah menjadi penghubung daerah sekitarnya. 

Kondisi ini mendorong Baubau menjadi landing untuk menempatkan fiber optik sehingga menjadikan Baubau sebagai sentral transaksi penghubung antar daerah. Oleh sebab itu, tidak salah bila Baubau menjadi Poros maritim untuk menjamin konektivitas antar pulau, transportasi laut, pengembangan perikanan, serta keamanan maritim. Potensi sebagai poros maritim dapat dilihat dari posisi yang sangat strategis.

Demikian dikatakan Pj Wali Kota Baubau Dr H Muh Rasman Manafi, SP, M.Si di Baubau Minggu (11/8/2024).

Menurut Dr H Muh Rasman Manafi, Baubau memiliki 8 kecamatan yang Jumlah penduduknya banyak mengandalkan sektor jasa kemaritiman. Untuk itu perencanaan Baubau tidak hanya melihat garis pantai tetapi harus ada integrasi dengan wilayah lainnya. Dan Baubau akan bergerak menempatkan diri sebagai penghubung dengan wilayah lainnya.

”Bagaimana menyiapkan 60 persen produktivitas untuk mewujudkan Baubau menjadi kota maju didukung dengan kearifan lokal yang kita miliki. Selanjutnya Pemerintahan kota perlu Reformasi birokrasi diarahkan untuk mewujudkan Hub Maritim dengan menempatkan program tersebut dalam APBD agar dapat mengimplementasikan berbagai kegiatan yang ada,”katanya.

Muhammad Aris, salah seorang tokoh pemuda Kota Baubau memberikan tanggapan positif. Namun, ia juga mengharapkan, semua perencanaan harus disesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan masyarakat. Sehingga perencanaan dan aksi nyata yang dilakukan pemerintah dapat menyentuh kebutuhan prioritas masyarakat.

“Semua rencana sangat bagus, jika memang diwujudkan dan benar benar memberi manfaat secara umum untuk kebutuhan masyarakat. Jika tidak, pasti akan sulit mengatakan kalau pembangunan kita berhasil. Jadi minimal yang prioritas didahulukan,” kata Muhammad Aris. (B)