Pj Gubernur Sultra Ingatkan Ini Saat Apel Gabungan

  • Reporter: Israwati
  • Editor: Dul
  • 10 Jun 2024
  • 2166 Kali Dibaca

KENDARI, KERATONNEWS.CO.ID- Pj Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Komjen Pol. (P). Dr (H.C) Andap Budhi Revianto.,S.I.K.,M.H sampaikan beberapa hal ini saat menjadi pembina apel gabungan lingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov), Senin (10/6/2024).

Apel gabungan ini turut dihadiri Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), pejabat eselon II, III, IV dan pejabat fungsional.

Beberapa hal tersebut diantaranya : aparatur sipil negara (ASN) diajak untuk menghalalkan gaji dengan disiplin utamanya mengikuti apel rutin, kemudian dilanjutkan dengan bekerja.

Selanjutnya, terkait penemuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) agar ditindaklanjuti dengan baik. Apabila ada potensi kerugian negara.


"Kalau kita berbicara opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) adalah ketepatan waktu. Jadi tidak berbicara substansinya, prosedur kita dapat WTP, tetapi hal yang mendasar jangan sampai nanti ada kerugian negara," ujarnya.

Kemudian Andap meminta untuk menyikapi pancaroba dengan baik, terlebih Juni ini intensitas hujan yang tinggi. Sedangkan Juli-Oktober telah memasuki musim kemarau.

Selain itu, Pj Gubernur juga menyampaikan terkait pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) sehingga ASN diharapkan bersikap netral.


"Intinya netral jangan sampai kita terpecah disana, anda harus bisa memisahkan antara kehidupan berpolitik," pesannya.

"Berpolitik kelihatan tempur, tapi tau-tau damai, rekonsiliasi, anda yang akan bermasalah. Teringan teguran, yang teringan lagi potong gaji. Silahkan membela tetapi dengan cara yang cerdas, artinya teman-teman tetap netral," tambah Andap.


Terakhir, Andap menyampaikan terkait kesiapan kurban. Ia pun berharap bagi yang mampu agar berkurban kemudian di data kedalam aplikasi kurban yang telah diluncurkan beberapa waktu lalu.

Pj Gubernur mengungkapkan bahwa proses pembuatan replikasi aplikasi kurban ini tidak ada biaya atau nol rupiah.

"Teman-teman yang berkurban nanti tolong di data kan disana, tidak mengurangi hak. Artinya kita hanya mau lihat saja, sehingga kita tahu diera saat ini kita perlu merubah ada  tranformasi menuju digital," pungkasnya. (Adv)