Pemkot Gencar Edukasi Para Remaja Untuk Hindari Pernikahan Dini

  • Reporter: Bardin
  • Editor: Dul
  • 11 Des 2024
  • 2546 Kali Dibaca

 BAUBAU, KERATONNEWS.CO.ID – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindingan Anak (DP3A) Kota Baubau terus gencar Kampanyekan Anti Pernikahan Dini atau pernikahan Usia muda. Salah satunya dengan berkeliling ke sekolah sekolah dan membagikan baliho Stop Pernikahan Anak.

Zarlin, S.Pd, seorang tenaga pendidik di salah satu SMA di Kota Baubau menyambut baik kegiatan yang dilaksanakan DP3A Kota Baubau. Ia mengharapkan agar para remaja untuk tetap focus dalam belajar dan menggapai cita cita. 

“Usia muda harusnya focus dulu belajar dan mempersiapkan untuk meraih cita cita. Setelah itu mendewasakan cara berpikir hingga nanti bisa memiliki pekerjaan yang memadai sebelum membina rumah tangga,” kata Zarlin.

Pernikahan usia muda sering kali memiliki dampak yang signifikan terhadap kehidupan individu dan masyarakat. Beberapa dampaknya seperti kesiapan psikologi dan mental, resiko depresi hingga keselamatan ibu dan anak.

Ainun Zaujah, seorang konsultan keluarga di Baubau dalam beberapa kesempatan juga menekankan agar para orang tua mendampingi anak dengan baik. Memberikan edukasi yang berhubungan dengan kesehatan reproduksi khususnya bagi anak gadis yang beranjak dewasa.

“Peran orang tua sangat besar dalam menciptakan mental dan psikologi bagi anak khususnya anak gadis dalam mempersiapkan kehidupan berumah tangga. Jadi harus benar benar matang baik secara fisik dan mental sebelum memasuki jenjang pernikahan,” kata Ainun.

Dampak lain yang kerap terjadi adalah masalah kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Kasus ini kerap menjadi perbincangan public dan menjadi masalah hukum. 

La Alibaru, seorang tokoh masyarakat dan penggiat sosial juga menyarankan kepada pemerintah agar menjadwalkan secara berkala kegiatan sosialisasi. Utamanya dengan menghadirkan kalangan remaja, orang tua dan pendidik. Mereka dinilai sangat berperan dalam memberi edukasi kepada anak usia remaja untuk menghindari pernikahan usia dini.

“Saya kira dengan kegiatan pendampingan yang terjadwal oleh dinas terkait akan memberi edukasi. Hadirkan para siswa remaja, kalangan guru dan orang tua. Bila perlu tokoh masyarakat untuk bersama sama membangun komitmen agar bisa memberi pemahaman untuk mengindari pernikahan uasia muda,” kata Alibaru. (A)