Pemkab Koltim Gelar Rakor Netralitas ASN dan Persiapan Launching Kipas Mas Disketapang

  • Reporter: La Niati
  • Editor: Dul
  • 24 Okt 2024
  • 2611 Kali Dibaca

 KOLTIM,KERATONNEWS.CO.ID - Rapat Koordinasi (Rakor) Netralitas ASN Dan Persiapan Launching Program Klinik Pangan Sehat Masyarakat (Kipas Mas) Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) yang bertema "Gizi Seimbang Keluarga Sehat Menuju Generasi Emas 2045. 

Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Pjs. Bupati Koltim, Ir. Ari Sismanto, Sekda Koltim, Andi Muh Iqbal Tongasa, SSTP., MSi, Kepala Dinas (Kadis) Ketahanan Pangan Koltim, Dr. Ir. Idarwaty, MM, Pejabat dan rombongan Dinas Pangan Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Staf Ahli, Asisten, Pimpinan OPD Lingkup Pemda Koltim, Ketua TP-PKK Koltim dan anggota, Camat Tirawuta, Insan Pers dan tamu undangan lainnya.

Sekda Koltim, Andi Muh Iqbal Tongasa dalam sambutannya menyampaikan apresiasinya kepada semua pihak terkait acara hari ini karena telah mempersiapkannya dengan luar biasa dan berharap untuk sama-sama mendukung kegiatan tersebut. 

"Saya berharap kepada kita semua untuk bersama-sama mensupport dan kita mendukung kegiatan ini, karena kesuksesan kegiatan ini tentunya karena andil kita semua yang ada didalamnya," ungkapnya dalam kegiatan yang dilaksanakan di Aula Pemda Rujab Bupati, Kamis (24/10/2024) pagi. 

 Sementara itu, Pjs. Bupati Koltim, Ir. Ari Sismanto mengucapkan terima kasih atas kehadiran kita semua yang telah berkontribusi atas terselenggaranya kegiatan ini, dan tak lupa juga untuk mengingatkan kepada seluruh ASN untuk selalu netral dalam menghadapi Pilkada Tahun 2024 ini. 

"Tolong betul-betul dipahami netralitas ini, ASN digambarkan bahwa dia itu netral, apabila dia bisa bekerja secara aktif, objektif tidak bias serta tidak berpihak kepada salah satu pasangan calon pilkada," tegasnya. 

Kemudian, dalam penyampaiannya bupati menyampaikan bahwa Klinik Pangan Sehat Masyarakat (Kipas Mas) adalah program inovatif yang bertujuan meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya pangan sehat. 

"Tingginya angka penyakit tidak menular (PTM) di Indonesia menjadi perhatian serius. Kurangnya pengetahuan dan akses terhadap pangan sehat menjadi faktor utama," ujarnya. 

"Ketidakseimbangan porsi dalam menu konsumsi dalat menyebabkan masalah gizi, diantaranya kekurangan gizi (stunting, wasting, dan gizi buruk, kelebihan gizi (overweight dan obesity), serta kekurangan gizi mikro (anemia)," tuturnya. 

Kemudian, tujuan umumnya adalah untuk peningkatan kesadaran gizi pencegahan penyakit akses pangan sehat promosi kesehatan peningkatan kualitas hidup. 

Sedangkan untuk tujuan khusus jangka panjangnya yaitu menciptakan generasi sehat, aktif, produktif dan handal menuju generasi emas 2045 dan terwujudnya regulasi tentang KIPAS MAS. 

Tujuan khusus jangka menengah yaitu terbangunnya KIPAS MAS di 17 Kabupaten/Kota, meningkatnya skor PPH Sultra dari 81,4 menjadi 90 dan menurunnya angka prevalensi stunting dari 30% tahun 2023 menjadi 14%.

Tujuan khusus jangka pendek yakni terbangunnya KIPAS MAS, terlaksananya pemberian makanan berbasis B2SA, terlaksannya MoU antara Dinas Ketapang dan Dinas PMD terkait Penggunaan Dana Desa serta terlaksananya MoU antara Dinas Ketapang dan TP-PKK terkait KIPAS MAS.

Adapun manfaat secara umumnya yaitu memberikan pengetahuan tentang gizi yang seimbang dan pentingnya makanan sehat bagi Masyarakat.L, mengurangi risiko penyakit yang terkait dengan pola makan yang tidak sehat, membantu masyarakat mendapatkan akses ke makanan sehat dan bergizi serta mendorong gaya hidup sehat yang dapat meningkatkan kualitas hidup secara berkelanjutan.

Manfaat bagi organisasi yakni mempercepat kinerja organisasi serta meningkatnya kualitas dan kuantitas pelayanan publik. Sementara manfaat bagi stakeholders yakni meningkatkan kesehatan masyarakat melalui pola makan gizi seimbang, memperkuat program-program yang berfokus pada kesehatan dan gizi, serta meningkatkan jangkauan dan dampak, meningkatkan kesadaran akan permintaan produk pangan sehat, mendorong inovasi dalam pengembangan produk dan menjadi mitra dalam program edukasi tentang pengetahuan gizi seimbang. 

Kemudian, Kegiatan Kipas Mas ini terdiri dari beberapa bagian, yakni Teras Kipas Mas, Gerai Kipas Mas, Dapur Kipas Mas, dan Klinik Kipas Mas. Selanjutnya, Untuk Lokasi Kipas Mas tersebut bertempat di :

1. Desa Tumbudadio Kec. Tirawuta 

Sasaran :

- Stunting sebanyak 4 orang, 

- Gizi kurang sebanyak 20 orang, 

- Ibu hamil sebanyak 4 orang, 

- Ibu menyusui 10 orang, dan

- Pengantin baru 2 orang. 

2. Desa Nelombu Kec. Mowewe 

Sasaran :

- Stunting sebanyak 8 orang, 

- Gizi kurang sebanyak 11 orang, 

- Ibu hamil 5 orang, dan

- Ibu menyusui 16 orang. 

Di akhir sambutannya, bupati menyimpulkan bahwa Dengan pemberian makan Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA) kepada masyarakat dapat menaikan skor PPH dan penanganan stunting sesuai target yang diharapkan.

"Peningkatan kesadaran dan pengetahuan tentang gizi seimbang serta akses terhadap manfaat pangan yang sehat dapat meningkatkan kesehatan masyarakat secara berkelanjutan," jelasnya. 

"Berhasil melibatkan komunitas dalam program edukasi, menyediakan informasi yang tepat dan mengembangkan kebiasaan makan bergizi seimbang yang lebih baik," lanjut Ari Sismanto. 

"Keberlanjutan program harus dijaga melalui kolaborasi antara berbagai pihak/stakeholder untuk memastikan dampak positif yang berkelanjutan. Terlaksananya penggunaan dana desa minimal 20% untuk mendukung kegiatan Ketahanan Pangan Desa," tutupnya. 

Dalam laporannya, Kadis Ketapang. Dr. Ir. Idarwaty, MM menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan mensosialisasikan dan mengedukasi, serta mengimplementasikan kepada masyarakat untuk menerapkan pola konsumsi pangan yang beragam, berisi, seimbang dan aman. 

"Ini untuk mengedukasi masyarakat untuk menerapkan pola konsumsi pangan yang beragam, berisi, seimbang dan aman," pungkasnya. (A)