Pastikan Aman Dari Bahan Berbahaya, BPOM Kendari Uji Sampel Takjil saat Ramadhan

  • Reporter: LM Ismail
  • Editor: Dul
  • 14 Mar 2024
  • 2556 Kali Dibaca

KENDARI, KERATONNEWS.CO.ID - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Kendari melakukan pengecekan pangan dengan mengambil sampel takjil saat bulan suci ramadhan, Kamis (14/3/2024). 

Pengecekan sampel takjil kali ini dilakukan di empat lokasi, diantaranya di Kecamatan Mandonga, Kelurahan Lepo-lepo, Anduonohu dan Sao-Sao Kota Kendari bersama linsek Dinas Kesehatan Kota Kendari, Dinas Perdagangan, Koperadi dan umkm Kota Kendari dan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sultra.

Kepala BPOM Kendari, Rian menyampaikan, kegiatan ini bertujuan untuk memastikan makanan yang dikonsumsi oleh masyarakat saat berbuka puasa aman dari bahan atau zat berbahaya. 

"Ini merupakan kegiatan Intensifikasi pangan menjelang bulan suci ramadhan dan saat bulan suci ramadhan dengan tujuan memastikan makanan yang dijual aman dari bahan berbahaya," ujarnya. 

Sehingga diharapkan nantinya para pedagang bisa lebih sadar dan tidak menggunakan bahan berbahaya dalam membuat takjil. 

Kata dia, bila saat dilakukannya uji sampel takjil dan ditemukannya menggunakan bahan berbahaya maka pihaknya bakal melakukan edukasi secara langsung agar mengetahui bahaya serta efek sampingnya. 

"Kalau kita temukan langsung kita edukasi di tempat secara langsung agar mereka ini para pedagang bisa paham dan tidak membuat lagi takjil dari bahan berbahaya ini," ucapnya. 

Ia menjelaskan salah satu contoh untuk mengetahui takjil yang menggunakan bahan berbahaya biasa dilihat dari warnanya yang sangat mencolok.  

Olehnya, Rian menyampaikan kepada masyarakat bila mendapati adanya makanan tersebut untuk segera melaporkan ke pihak BPOM Kendari agar ditindaklanjuti. 

Sementara itu, Sub Koordinator Pangan Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinkes Kendari, Siti Aisyah Putri mengungkapkan disetiap tahunnya pihaknya selalu mendampingi BPOM Kendari dalam pengujian sampel takjil. 

Dalam kesempatan itu ia menjelaskan bahwa Dinkes Kendari juga selalu melakukan sosialisasi dengan menggundang beberapa organisasi kemahasiswaan, kewanitaan hingga masyarakat pada umumnya untuk mengetahui cara menghasilkan pangan yang aman. 

"Kita selalu menggelar sosialisasi dengan mengundang berbagai macam organisasi untuk dapat membantu mengedukasi masyarakat dalam menghasilkan pangan yang aman untuk dikonsumsi," katanya. 

Di tempat yang sama, Niza yang merupakan salah satu pedagang takjil di Bundaran Mandonga menyampaikan dirinya sejak lama berjualan di lokasi tersebut dan selalu menjaga makanannya dari bahan berbahaya.

"Saya di sini sejak dari masih orang tua saya yang jualan. Alhamdulillah bahan yang saya gunakan semua aman," ungkapnya. 

Niza mengungkapkan selama ramadhan ini penjualan takjilnya tidak menentu. 

"Kalau misal hujan kurang pendapatan, tapi kalau cerah seperti ini banyak yang beli," pungkasnya. (A)