Kadis Cipta Karya Ungkap Alasan Molornya Pembangunan Patung Oputo Yi Koo di Baubau

  • Reporter: LM Ismail
  • Editor: Dul
  • 17 Mei 2024
  • 2824 Kali Dibaca

KENDARI, KERATONNEWS.COM - Kepala Dinas (Kadis) Cipta Karya, Tata Ruang dan Bina Kontruksi Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Martin Efendi Patulak mengungkapkan alasan dibalik molornya pembangunan Patung Pahlawan Nasional Sultan Himayatuddin atau Oputo Yi Koo yang terletak di pusat kota Baubau. 

Kata Efendi, pengerjaan proyek yang direncanakan rampung dibulan Maret 2024 kemarin terjadi molor, menurutnya akibat cuaca yang tidak bersahabat, khususnya hujan yang terus-menerus menjadi faktor utama keterlambatan proyek ini. 

Hujan yang sering turun menghambat proses pengerjaan, terutama saat melakukan pengelasan bahan-bahan patung.


"Proses pengelasan membutuhkan kondisi cuaca yang kering dan stabil. Hujan yang turun secara berkala membuat para tukang tidak bisa bekerja dengan optimal, terutama dalam melakukan las bahan yang merupakan tahap krusial dalam pembangunan patung ini," ujarnya saat ditemui diruangan kerjanya, Jumat (17/5/2024). 

Pembangunan Patung Oputo Yi Koo yang telah dinanti-nantikan oleh masyarakat Sultra khususnya Baubau, harus mengalami penundaan akibat kondisi cuaca. Patung yang diharapkan menjadi ikon baru kota ini, mengusung nilai sejarah dan kebudayaan yang penting bagi masyarakat setempat.

"Kalau tidak ada halangan, cuaca bagus satu bulan lagi (Juni) bisa selesai," ungkapnya. 

Kata dia, material pembangunan patung pahlawan nasional ini sudah ada semua dilokasi termaksud tukang yang melakukan pengerjaan. Di mana patung ini sudah terpasang sampai leher. 

"Sekitar 95 persen mi sekarang. Tinggal kepalanya saja yang dipasang," ucapnya.

 

Sementara itu, masyarakat Baubau diharapkan dapat bersabar dan mendukung upaya pemerintah dalam menyelesaikan proyek ini. 

Pembangunan Patung Oputo Yi Koo ini ditargetkan dapat selesai di bulan Juni 2024 ke depan, tergantung pada kondisi cuaca yang semakin baik. 

Terkait perampungan patung ini, pemerintah provinsi (Pemrov) berkomitmen untuk terus bekerja keras demi mewujudkan ikon kebanggaan baru bagi seluruh warga Baubau.


Terkahir, Efendi berharap nantinya bangunan ini selain menjadi monumen untuk mengenang pahlawan nasional yang berasal dari Sultra juga bisa menjadi tempat sarana wisata. 

"Ini akan menjadi salah satu monumen bersejarah karena kita nanti akan memiliki monumen patung sekaligus tempat wisata. Itu nanti selain jadi monumen juga akan menjadi tempat sarana wisata," pungkasnya. (Adv)