Ini Mekanisme Lomba MTQ ke-30 Cabang Fahmil dan Tartil Al-Qur’an 2024

  • Reporter: Israwati
  • Editor: Dul
  • 28 Feb 2024
  • 3045 Kali Dibaca

KENDARI, KERATONNEWS.CO.ID- Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-30 tingkat Kota Kendari saat ini tengah berlangsung di beberapa lokasi yakni Masjid Attarbiyah MAN 1 Kendari dan Aula MAN 1 Kendari, Rabu (28/2/2023).

Untuk di aula MAN 1 Kendari menampilkan MTQ cabang Fahmil Al-Qur’an. 

Ketua Dewan Hakim, Ustadz Anwar Ubaid mengatakan Fahmil Al-Qur’an ini dalam istilah umum adalah cerdas-cermat, seperti pada cerdas-cermat dimana peserta dihadapkan pada dua babak yaitu babak paket regu dan rebutan.

“Nanti skor akhir siapa yang akan dinyatakan sebagai pemenang adalah mereka yang memiliki skor tertinggi di akhir dari kedua babak ini,” jelas Ustadz Anwar.

Dalam penilaian Fahmil Al-Qur’an ini juga terdapat dua kategori pengurangan poin. Pengurangan poin berlaku pada paket regu dan paket rebutan.

“Jika itu pada paket soal regu, kalau meminta soal yang regu lain tidak bisa menjawab, maka konsekuensinya ada dua. Kalau dia bisa menjawab dapat nilai 50, kalau dia salah menjawab maka -25. Tapi kalau di babak rebutan ini konsekuensinya ada dua kalau dia jawab benar maka nilainya tambah 100, jika dia salah dikurangi 100,” jelasnya.

Peserta MTQ cabang Fahmil Al-Qur’an ini dibagi dalam dua jenis golongan putra dan putri masing-masing sebanyak 9 regu dan total 54 peserta.

“Dibagi dalam tiga sesi (setiap sesi terdapat tiga regu). Sehingga masing-masing pemenang di sesi itu akan final besok. Hari ini full pagi sampai sore akan kita gunakan sebagai babak penyisihan dan besok itu babak final yang akan dilaksanakan pagi hari, tetapi sekaligus final putri dan putra,” katanya.

Sementara itu, mengenai lomba MTQ cabang seni baca Al-Qur’an atau Tartil yang berlangsung di Masjid Attarbiyah MAN 1 Kendari, Ketua Dewan Hakim, Aripin mengatakan cabang seni baca Al-Qur’an ini menerapkan sistem gugur, sehingga penentuan juara dapat ditentukan.

Untuk penentuan juara Dewan Hakim menentukan hingga enam peserta sebagai juara. Untuk lomba cabang tartil ini sebanyak 22 peserta.

“Kalau MTQ biasannya satu sampai enam, kalau STQ satu sampai tiga saja karena, sedikit pesertanya kecuali MTQ inikan banyak pesertanya. Untuk tartil ini full 22 orang dari sebelas kecamatan," jelasnya.

Terakhir untuk diketahui, dalam lomba cabang tartil terdapat tiga warna lampu indikator hijau, kuning dan merah. Ketiga warna ini memiliki arti yaitu, hijau peserta diharapkan untuk memulai membacakan salah satu surah, sementara kuning bersiap untuk berhenti dan merah peserta diminta untuk berhenti. (B)