H-1 Puasa di Kota Baubau, Kue Tradisional Buton Jadi Rebutan

  • Reporter: Bardin
  • Editor: Dul
  • 11 Mar 2024
  • 2567 Kali Dibaca

BAUBAU, KERATONNEWS.CO.ID – Para penjual kue tradisional Buton di Kota Baubau memanfaatkan momen menjelang Bulan Ramadhan untuk mengais rezeki. Kue tradisional ini sangat dibutuhkan keluarga yang hendak menggelar ritual Haroa yang merupakan tradisi setiap awal Ramadhan.

Pantauan di lokasi Pasar Wameo Kota Baubau Senin Pagi (11/3/2024), lokasi penjualan kue tradisional sudah dikerumuni pengunjung. Sebagian besar kalangan ibu rumah tangga. Mereka mengaku mencari kue tradisional untuk mengisi talang haroa.

Ibu Sari, salah seorang konsumen mengatakan, untuk kebutuhan isi talang haroa lebih mudah langsung beli. Apalagi yang menjual juga sudah memahami jenis kue yang dibutuhkan untuk kebutuhan haroa.

“Sekarang lebih gampangmi kita beli, karena yang jual sudah mengerti. Apalagi kalau kita buat sendiri akan repot karena masih harus siapkan yang lain,” kata Ibu Sari.

Ibu Marniah, pembeli lainnya mengatakan, meskipun tidak semua jenis dibeli secara langsung. Namun untuk beberapa jenis kue tradisional lebih memilih membeli yang sudah jadi. Ada beberapa jenis yang dapat secara langsung dibeli. Khususnya jenis kue kering yang dibutuhkan untuk isi talang.

“Ada beberapa yang kita beli seperti kue bolu, kalo kalo, baruasa, palu, waje dan yang lainnya. Kalau untuk bahan lainnya seperti jenis makanan selain kue biasanya kita buat sendiri di rumah,” kata Marniah.

Meski demikian, kebutuhan kue tradisional ini hanya meningkat saat memasuki momen khusus. Seperti peringatan hari besar dalam Islam. Khusus di Kota Baubau sebagai eks pusat kelutanan Buton. Hampir setiap pergantian bulan Hijriah membutuhkan penganan atau kue tradisional. Hanya saja beberapa bulan tertentu yang jumlahnya meningkat.

La Ode Awaludin, seorang tokoh pemuda dan pemerhati Budaya menuturkan, momen haroa di Buton hampir setiap bulan. Namun ada beberapa bulan yang dirayakan secara besar besaran. Sehingga kebutuhan kue tradisional juga berbeda.

“Biasanya bulan Maulid dan menjelang Lebaran Idul Fitri dan Idul Adha yang ramai. Tapi yang lebih besar kebutuhannya saat bulan Maulid karena hampir seluruh keluarga merayakan di rumah masing masing. Itu yang dikenal dengan Haroa Maludu,” kata Awaludin.(A)