Disketapang Sultra Edukasi Pentingnya B2SA untuk Tingkatkan Kualitas Pangan Sejak Dini

  • Reporter: La Niati
  • Editor: Dul
  • 22 Feb 2024
  • 2811 Kali Dibaca

MUNA,KERATONNEWS.CO.ID - Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) memberikan edukasi konsumsi pangan lokal berbasis Beragam Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA) kepada siswa Sekolah Dasar (SD), yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas konsumsi pangan dan gizi masyarakat sejak dini.

Salah satu sekolah yang menjadi sasaran edukasi konsumsi pangan lokal berbasis B2SA di Kabupaten Muna adalah Sekolah Dasar Negeri 1 Lasalepa, Desa Labone, Kecamatan Lasalepa, Kabupaten Muna, Kamis (22/2/2024) 


Kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 22 Februari 2024 ini diikuti sebanyak 200 orang terdiri dari siswa tingkat dasar, guru SD Negeri 1 Lasalepa dan aparat kabupaten. Materi edukasi dibawakan oleh Kepala Bidang Konsumsi dan Penganekaragaman Pangan Dinas Ketahanan Pangan Sulawesi Tenggara, Rosmini, S.TP., MS. 

Penyelenggara kegiatan edukasi konsumsi pangan lokal berbasis B2SA, Najomawati, SP., M.Si mengungkapkan bahwa melalui kegiatan sosialisasi yang diberikan kepada para pelajar ini, diharapkan mampu memahami akan pentingnya menerapkan pola konsumsi pangan beragam bergizi seimbang dan aman agar bisa meningkatkan kualitas SDM yang sehat dan produktif.


"Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan konsumsi pangan lokal berbasis Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA) untuk memutus mata rantai stunting guna mewujudkan generasi yang aktif, sehat dan produktif," ujar Najomawati. 

Menurutnya, pengetahuan akan pentingnya konsumsi pangan B2SA ini perlu dilakukan secara masif dan berkelanjutan sampai ke tingkat terkecil dalam kelompok masyarakat, seperti keluarga termasuk lembaga pendidikan. Kegiatan ini bernilai penting dan memiliki makna strategis, apalagi sasarannya adalah anak-anak sekolah dan anak usia dini. 


"Dengan edukasi ini akan meningkatkan keanekaragaman konsumsi pangan dan memenuhi kecukupan gizi yang dianjurkan bagi anak-anak usia dini serta mengajak anak-anak untuk menghindari makanan yang tercemar bahan berbahaya yang merugikan kesehatan,” jelas Najomawati. 

Dikatakan, B2SA merupakan salah satu promosi agar masyarakat dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari dalam menu makannya. Sehingga dapat memenuhi kebutuhan gizinya dengan memanfaatkan pangan sumberdaya lokal. 


“Ke depannya kita dapat bersama-sama mencetak sumber daya manusia yang sehat, cerdas dan berkualitas, melalui penyediaan pangan beragam, bergizi, seimbang dan aman yang berbasis pada potensi sumber daya lokal,” ujarnya.


Najomawati menjelaskan, pentingnya masyarakat menerapkan beragam, bergizi dan seimbang dalam pola konsumsi masyarakat sehari-hari. Pengetahuan akan pentingnya konsumsi pangan B2SA ini, perlu dilakukan secara masif dan berkelanjutan sampai pada tingkat terkecil. 

Ia berharap melalui kegiatan sosialisasi ini mampu membekali peserta yang hadir untuk memahami akan pentingnya menerapkan pola konsumsi pangan beragam bergizi seimbang dan aman agar bisa meningkatkan kualitas SDM yang sehat dan produktif. (Adv)