- Advertorial
- 2 minggu yang lalu
Disbunhorti Sultra Gelar Pertemuan Peningkatan Akses Pasar Internasional dan Bussiness Marching Pelaku Usaha Komoditas Kopi
- Reporter: Israwati
- Editor: Dul
- 20 Jun 2024
- 3171 Kali Dibaca

Pelaksanaan pertemuan peningkatan akses pasar internasional dan bussiness marching pelaku usaha komoditas kopi di Sultra tahun 2024. Foto : Dokumentasi pribadi Disbunhorti Sultra.
KENDARI, KERATONNEWS.CO.ID- Kepala Dinas Perkebunan dan Hortikultura (Disbunhorti) Sulawesi Tenggara (Sultra) diwakili Plh Kadis, juga selaku Sekretaris Dinas, La Ode Syaifudin membuka Pertemuan Peningkatan Akses Pasar Internasional dan Bussiness Marching Pelaku Usaha Komoditas Kopi di Sultra tahun 2024.
Kegiatan yang diikuti oleh sebanyak 56 peserta ini berlangsung di salah satu hotel di Kota Kendari mulai Rabu 19-21 Juni 2024.
Dalam sambutan Kepala Dinas Perkebunan, Syaifudin berharap agar kegiatan ini dapat berjalan lancar dan sukses serta memberikan dampak yang nyata dalam rangka peningkatan produksi, akses pasar, dan kerjasama antar kelompok tani dan pelaku usaha sehingga dalam rantai pasok perkebunan dapat mempertemukan hulu dan hilir yang ditandai dengan adanya kesepakatan kerja sama akses pasar produksi berkelanjutan.
Peran strategis perkebunan dan hortikultura baik secara ekonomis, ekologis, maupun sosial budidaya tercermin melalui kontribusinya dalam PDRB Sulawesi Tenggara, peluang investasi dan sumber devisa provinsi dari komoditas ekspor baik nasional maupun luar negeri.
Penyediaan bahan pangan dan bahan baku industri, penyerapan tenaga kerja, sumber utama, dan pendukung ekonomi petani dalam pengurangan kemiskinan, upaya pelestarian alam dan lingkungan hidup melalui konservasi lahan.
Tanaman kopi jenis robusta di Provinsi Sultra merupakan tanaman unggulan daerah dengan luas tanaman sesuai data statistik Perkebunan 2024 Sulawesi Tenggara tahun 2022 seluas 9.160 hektare, produksi 2.732 ton, produktivitas 471 kh/ha dan 16.465 kepala keluarga.
Dikatakan Syaifudin tanaman kopi robusta dalam kurun waktu 2018-2022 terus mengalami peningkatan luas sebesar 2% dan produksi sebesar 2% dan produktivitas sebesar 4%.
Permasalahan tanaman kopi di Provinsi Sulawesi Tenggara diantaranya :
Produktivitas rendah baru mencapai 471 kg/ha masih sangat kecil bila dibandingkan dengan Nasional sebesar 832 kg/ha dan potensi varietas unggul mencapai 3.000 kg/ha.
Petani belum mampu menerapkan Good Agricultural Practices (GAP) dengan baik untuk pelaksanaannya (benih unggul, pengolahan lahan, pembuatan rorak, pupuk, pemeliharaan dan pengendalian hama dan penyakit).