Dinkes Kendari Catat Ada Lima Korban Meninggal Akibat DBD

  • Reporter: LM Ismail
  • Editor: Dul
  • 21 Feb 2024
  • 2931 Kali Dibaca

KENDARI, KERATONNEWS.CO.ID - Penderita Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) terus mengalami peningkatan di Kota Kendari mulai dari Januari-Februari 2024.

Kepala bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kendari, Ellfi mengatakan jumlah penderita di Kota Kendari mengalami peningkatan yang cukup signifikan bila dibandingkan dengan tahun 2023 lalu. 

"Memang kita akui meningkat, jumlahnya cukup signifikan," ujarnya saat ditemui diruangan kerjanya, Rabu (21/2/2024). 

Ia menyampaikan untuk penyebaran DBD yang paling tinggi berada di Kecamatan Baruga, kemudian Poasia dan Wua-wua. Sedangkan untuk daerah yang paling terendah berada di Kecamatan Nambo. 

Bahkan Dinas Kesehatan Kendari untuk dua bulan terkahir ini mencatat ada sebanyak lima orang korban yang meninggal dunia akibat DBD. Di mana angka itu didominasi oleh yang masih anak-anak. 

"Lima kasus. Dua diantaranya masih sekolah, ada juga yang sudah dewasa dan ada juga yang sudah menikah," katanya. 

Menurutnya, korban yang meninggal ini akibat terlambatnya mendapatkan pertolongan dalam hal ini dibawa ke pelayanan kesehatan. 

Sebab kata dia, DBD merupakan jenis penyakit yang belum ada obatnya sehingga harus ditangani oleh medis secara cepat dan tepat. 

"Biasa masyarakat ini karena mungkin gejalanya hanya demam-demam tidak sampai yang menghawatirkan, jadi biasanya sudah berapa hari demam walaupun sudah minum obat tapi tidak ada perubahan tetap dipertahankan di rumah," ungkapnya. 

Meski demikian ia menghimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak menanggapi DBD ini dengan kepanikan berlebihan, namun tetap waspada dengan menjaga kebersihan lingkungan rumah. 

Sementara itu, berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat secara keseluruhan yang meninggal dunia berjumlah sembila orang. Lima dari Kota Kendari, Konawe Selatan tiga orang dan Konawe sebanyak satu orang dengan total 1992 kasus. 

Sementara itu, di tengah musim penghujan ini, Pj Gubernur Sultra Andap Budhi Revianto juga menginstruksikan dinas kesehatan, rumah sakit, dan puskesmas untuk lebih meningkatkan kewaspadaan dan memperbaiki mekanisme monitoring dan evaluasi khususnya terhadap wabah DBD.

Andap juga meminta kepada dinas terkait untuk sigap memantau aliran sungai, dan pembersihan sampah yang menghambat aliran sungai.

“Sungai yang tersendat alirannya ditengarai menjadi salah satu tempat kembang biak nyamuk aedes aegypti,” kata Andap.

Tak hanya itu Pj Gubernur mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk waspada demam berdarah dengan terapkan 3M plus. Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, menggunakan anti nyamuk, memasang kawat kassa, membersihkan lingkungan, memeriksa tempat penampungan air.

Serta meletakkan pakaian bekas dalam wadah tertutup, memberikan larvasida pada penampungan, menanam tanaman pengusir nyamuk, serta memperbaiki saluran dan talang air. (B)