Dinas Perkebunan dan Hortikultura Sultra Berikan Bantuan Pasca Panen dan Pengolahan untuk Tingkatkan Kesejahteraan Petani

  • Reporter: La Niati
  • Editor: Dul
  • 25 Nov 2024
  • 2091 Kali Dibaca

KENDARI, KERATONNEWS.CO.ID – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), melalui Dinas Perkebunan Sultra terus menfasilitasi petani untuk meningkatan produksi hasil tani di sektor hortikultura. 

Salah satunya adalah memberikan bantuan sarana pasca panen dan pengolahan kepala kelompok tani yang ada di tiga kabupaten. Bantuan ini sebagai upaya untuk meningkatkan nilai tambah hasil perkebunan petani dan meningkatkan kesejahteraan petani. 

PPK Dinas Perkebunan dan Hortikultura Sultra, Sigit Nurcahyono mengatakan tahun anggaran ini di Sultra mendapatkan alokasi kegiatan tiga kelompok tani dalam bentuk swakelola. Bantuan ini dari anggaran APBN melalui Satker Provinsi. 

“Bantuannya dalam bentuk uang langsung ke rekening kelompok tani, tapi mereka diharuskan melakukan kegiatan pembangunan bangsal pasca panen dan pemilihan sarana pengolahan,” ungkapnya beberapa waktu lalu.

Lebih lanjut ia katakana bahwa bentuk bantuannya yaitu sarana pasca panen dan pengolahan. Mereka diberi dana dan membangun bangsal pengolahan sekaligus dilengkapi dengan alat-alat sarana pengolahan.

Dikatakan, kelompok tani yang mendapatkan bantuan pasca panen tersebut adalah Kelompok Tani Harapan Jaya, Desa Ulusema, Kecamatan Moramo, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel). 

“Kelompok Tani Harapan Jaya aktif dalam pengolahan jahe. Jahe yang dihasilkan oleh petani tersebut diolah menjadi berbagai produk, seperti karamel jahe, saraba jahe dan sebagainya,” jelas Sigit Nurcahyono.

Selanjutnya adalah Kelompok Tani Rembuk Desa, Desa Sumber Sari, Kecamatan Siotapina, Kabupaten Buton. Kelompok tani tersebut juga produk jahe. 

Kemudian Kelompok Tani Watati Makmur, Desa Lapandewa Jaya, Kecamatan Lapandewa, Kabupaten Buton Selatan. Mereka mengembangkan bawang merah dengan produksi bawang goreng. 

“Tahun ini ini ada tiga kelompok tani, dan kita juga mendapatkan satu alokasi kelompok yaitu di Muna, tetapi ini dari Satker Pusat, jadi anggarannya langsung dari pusat. Saat ini sementara posisi berjalan,” jelasnya. 

Kata Sigit Nurcahyono, kegiatan pasca panen dan pengolahan untuk memfasilitasi petani agar bisa memanfaatkan hasil taninya (produk). Program ini sudah berjalan beberapa tahun terakhir. Tahun lalu ada empat kelompok, kelompok yang berbeda. 

“Ini untuk memfasilitasi petani untuk meningkatkan nilai tambah hasil tani mereka,” pungkasnya. (ADV)