Bidang Penyuluhan Distanak Sultra Dorong Penguatan Penyelenggaraan Penyuluh Pertanian

  • Reporter: La Niati
  • Editor: Dul
  • 10 Des 2024
  • 2895 Kali Dibaca

KOLAKA, KERATONNEWS.CO.ID - Kepala Bidang Penyuluhan Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Dr. Mazhfia Umar terus mendorong penguatan penyelenggaraan penyuluh pertanian di Bumi Anoa. 

Hal itu disampaikan Mazhfia Umar dalam materinya sebagai narasumber pada kegiatan Temu Teknis Penyuluh Pertanian Se-Kabupaten Kolaka yang digelar di salah satu hotel di Kolaka pada Senin 2 Desember 2024.

“Pertanian maju, mandiri, dan modern merupakan landasan penting yang mesti dipegang seluruh stakeholder pertanian. Salah satunya keberadaan Balai Pelatihan Pertanian (BPP) yang merupakan institusi pertanian terdepan di kecamatan,” ujarnya. 

Lanjutnya, dalam pelaksanaannya, peran dan fungsi setiap BPP dibagi ke dalam wilayah-wilayah kerja penyuluh pertanian untuk menjaga ketersediaan pangan. Pangan merupakan kebutuhan dasar utama untuk manusia, harus di jamin ketersediannya agar tercukupi baik jumlah, mutu dan kualitasnya.

Mazhfia Umar mengatakan pihaknya terus mendorong agar BPP dapat mengimplementasikan lima fungsi dan peran BPP sehingga dapat mendukung kegiatan-kegiatan BPP dalam mengawal program pembangunan pertanian dan melayani kebutuhan informasi teknologi pertanian dapat maksimal.


Ia menerangkan bahwa para penyuluh adalah garda terdepan. Itu karena mereka memiliki fungsi menjaga lingkungan, pembelajaran atau pemberdayaan. 

“Di dalam Perpres Nomor 35 Tahun 2022 Tentang Penguatan Fungsi Penyuluhan Pertanian bahwa penyelenggaraan fungsi penyuluhan di Provinsi dan kabupaten dilaksanakan oleh Satminkal (Satuan administrasi pangkal) dalam bentuk Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) atau Gubernur/bupaten wajib menunjuk  1 (satu) Satminkal Pernyuluhan Pertanian di Dinas Provinsi atau Kabupaten/Kota,” ujarnya. 

Sementara penguatan peran di kecamatan/desa melalui pembentukan, penetapan, dan peningkatan kapasitas Balai Pelatihan Pertanian. Peningkatan peran BPP sebagai pusat data dan informasi, pusat pembangunan pertanian, pusat konsultasi agribisnis, pusat pembelajaran, dan pusat pengembangan jejaring kemitraan serta penumbuhan dan pemberdayaan Posludes, melalui pengembangan penyuluh swadaya dan pendampingan BPP.


“Fungsi BPP ada lima yakni BPP sebagai pusat data dan informasi pertanian, pusat gerakan pembangunan pertanian, pusat pembelajaran, pusat konsultasi agribisnis dan pusat jejaring kemitraan,” jelas Mazhfia Umar. 

Mazhfia Umar mengatakan BPP dimanfaatkan sebagai pusat data dan informasi bagi masyarakat untuk mengakses informasi tentang potensi wilayah, teknologi pertanian juga informasi pasar. 

Selanjutnya BPP sebagai pusat gerakan pembangunan pertanian, melaksanakan kegiatan Gedor Horti, Propaktani, Gratieks dan lain-lain. Sasarannya adalah kelompok tani, Gapoktan, Kelompok Wanita Tani, petani millenial dan kelembagaan ekonomi petani. 

Untuk peran BPP selanjutnya, BPP sebagai pusat pembelajaran, diperuntukkan bagi penyuluh dan rekan- rekannya, bagi petani dan Gapoktan hingga KWT dengan tujuan meningkatkan pengetahuan, keterampilan sumber daya manusia pertanian yang ada di wilayah BPP.


BPP sebagai pusat konsultasi agribisnis dengan menyediakan pelayanan jasa konsultasi agribisnis dan manajemen usaha tani. 

“Semua untuk melayani kebutuhan pengetahuan dan wawasan dalam pengembangan usaha agribisnis pelaku utama dan pelaku usaha di bidang pertanian,” jelasnya. (ADV)