Baubau Tetapkan Target Sebagai Hub Maritim di Wilayah Sulawesi

  • Reporter: Bardin
  • Editor: Dul
  • 12 Jul 2024
  • 2667 Kali Dibaca

BAUBAU, KERATONNEWS.CO.ID-Pemkot Baubau menetapkan visi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Baubau tahun 2025-2045 sebagai "Hub Maritim di wilayah Sulawesi yang maju, berbudaya, dan berkelanjutan. 

Visi ini menekankan pada pentingnya pengembangan infrastruktur maritim, peningkatan daya saing ekonomi, pelestarian budaya lokal, serta keberlanjutan lingkungan. 

Demikian disampaikan Pj Wali Kota Baubau Dr H Muh Rasman Manafi, SP, M.Si saat memberikan sambutan pada rapat paripurna terkait pengantar RPJPD Kota Baubau Tahun 2025-2045. di gedung DPRD Kamis malam (11/7/2024).

”Kami percaya bahwa melalui kerjasama yang erat antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat, kita dapat mencapai tujuan ini dan menjadikan Baubau sebagai kota yang berdaya saing tinggi dan berkelanjutan,” ujar H Muh Rasman.

Sebagai kota yang terletak di alur laut kepulauan Indonesia (ALKI) III, Kota Baubau memiliki posisi strategis dalam konteks jalur maritim One Belt One Road (OBOR). Inisiatif obor ini tidak hanya membuka peluang untuk meningkatkan perdagangan dan investasi, tetapi juga memperkuat konektivitas maritim dan kerjasama regional. 

”Kota Baubau dengan posisinya yang strategis, memiliki potensi besar untuk menjadi hub maritim yang penting di wilayah sulawesi. Selain itu, kemitraan ekonomi komprehensif atau Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) juga memainkan peran krusial dalam memperkuat hubungan ekonomi antar Negara,” tambah Rasman. 

Melalui CEPA,dapat menghilangkan hambatan perdagangan, meningkatkan investasi asing, dan menciptakan kerangka kerja yang mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. 

Ditambahkan, untuk mewujudkan visi Baubau 2045 tersebut kemudian ditetapkan lima sasaran visi yang akan menjadi pijakan dalam perjalanan pembangunan sebagai berikut yakni Pertama, Baubau maju sebagai Hub Maritim Sulawesi. Kedua, penurunan tingkat kemiskinan dan ketimpangan. Ketiga, Penyelenggaraan tatanan pemerintahan dan sosial berbasis kearifan budaya lokal. Keempat, Peningkatan kualitas sumber daya manusia dan Kelima, Terwujudnya kota yang berkelanjutan.

Muh. Alimudin, seorang akademisi menyampaikan tanggapan positif terkait target ini. Namun ia uga mengingatkan, agar target tidak hanya sebatas wacana tanpa perencanaan yang disesuaikan dengan kondisi wilayah. Pasalnya, selama ini banyak program yang terkadang hanya diatas kertas namun tak mampu dilaksanakan karena tidak ada sinkronisasi dengan kondisi wilayah dan dinamika sosial.

“Semua perencanaan itu bagus dan target positif pasti memberikan harapan. Tapi harus diingat selama ini kadang hanya sebatas wacana tanpa ada penyesuaian dengan kondisi yang terjadi. Sehingga banyak yang tidak terwujud. Ini harus jadi perhatian,” ujar Muh. Alimudin. (B)