Akademi Paradigta Wisuda 1541 Lulusan di 46 Daerah

  • Reporter: Bardin
  • Editor: Dul
  • 06 Des 2024
  • 2599 Kali Dibaca

BAUBAU, KERATONNEWS.CO.ID-  Akademi Paradigta mewisuda 1.541 lulusan di 46 kabupaten/kota se Indonesia. 

Kegiatan wisuda tatap muka secara langsung di tingkat Kabupaten/Kota diselenggarakan di tempat umum seperti; aula kantor pemerintah, Center Pekka dan lainnya dengan rincian: program kerjasama PEKKA-INKLUSI dengan jumlah lulusan sebanyak 559 peserta dari 15 provinsi di 26 kabupaten/kota yaitu: Aceh Besar, Aceh Selatan, Pidie, Aceh Barat Daya, Labuhan Batu Utara, Ogan Komering Ulu Timur, Jakarta Selatan, Batang, Kab. Pekalongan, Kendal, Kebumen, Wonosobo, Bekasi, Purwakarta, Trenggalek, Gianyar, Lombok Barat, Lombok Timur, Lembata, Mempawah, Sanggau, Balangan, Buton Tengah, Muna, Bolaang Mongondow, Ternate.

Kemudian program kerjasama PEKKA-Power-Upl mewisuda 982 orang (Kelas Kewirausahaan yang 537 orang dan Kelas CM: 445 orang dari 17 Provinsi di 35 kabupaten/kota yaitu: Aceh Besar, Pidie, Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, Bireun, Bener Meriah, Aceh Barat, Sijunjung, Dharmasraya, Asahan, Ogan Komering Ilir, Tangerang, Karawang, Bogor, Brebes, Pemalang, Banyumas, Kab. Pekalongan, Batang, Kendal, Bantul, Pacitan, Mempawah, Kuburaya, Bengkayang, Lombok Timur, Lombok Tengah, Bima, Flores Timur, Lembata, Buton, Buton Selatan, Baubau, Bolaang Monngondow, Bone, dan Mamasa.

Pj Wali Kota Baubau yang diwakili Staf Ahli Pemkot Baubau Drs Ruslan RZ pada pelaksanaan wisuda di aula DP3A Kota Baubau Kamis (5/12/20024) mengungkapkan, sejak dimulai, Akademi Paradigta telah melahirkan 7.975 kader perempuan di wilayah kerja organisasi PEKKA. Dan pada September 2022, Yayasan PEKKA melalui Program INKLUSI dan Power Upl telah menyelenggarakan Akademi Paradigta di 48 kabupaten di 20 provinsi dan telah meluluskan 2.228 alumni. 

Menurut Ruslan, selama mengikuti Pendidikan, para peserta atau akademia telah belajar melalui berbagai pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang mempengaruhi sistem termasuk perekonomian di tingkat lokal hingga global melalui berbagai metode pendidikan popular. Diakhir pendidikan, akademia juga telah menyusun karya tulis.

Ruslan berharap melalui Akademi Paradigta, PEKKA mengakumulasi pengalaman komunitas Perempuan Kepala Keluarga yang telah terlatih dan memimpin perubahan di masyarakat dengan melibatkan berbagai pihak di masyarakat termasuk orang dengan disabilitas yang telah bergabung menjadi anggota Serikat Pekka, kelompok etnik dan agama minoritas, kelompok orang dengan disabilitas, kelompok minoritas berbasis identitas dan lainnya. 

”Serikat Pekka dan alumni Akademi Paradigta akan memimpin gerakan dan setiap orang pemimpin perubahan untuk mencapai sistem sosial yang inklusif. Lulusan pendidikan ini akan menjadi penggerak di desanya masing-masing dan mereka akan berkontribusi pada agenda pembangunan di desa dan akan terlibat aktif dalam pemulihan ekonomi pasca pandemi dengan menjadi perempuan penggerak untuk mengorganisir kelompok untung mengembangkan berbagai inisiatif termasuk usaha di desanya dan mendukung program Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak,”ujarnya.(c)