Siswi di Wakatobi Diduga Diperkosa Seniornya

  • Reporter: LM Ismail
  • Editor: Dul
  • 19 Sep 2023
  • 2173 Kali Dibaca

KENDARI, KERATONNEWS.CO.ID - Seorang siswi di Kabupaten Wakatobi Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) bernama Bunga (samaran) diduga menjadi korban pemerkosaan yang lakukan oleh seniornya di sekolah. 

Parahnya yang diduga pelaku berinisial A ini menyebarkan hal tersebut ke teman-teman sekolahnya sehingga korban malu dan mendapatkan bullyan.

Imbasnya korban tidak datang lagi ke sekolah bahkan Guru BK sampai mengatakan kepada teman-temanya bahwa korban tidak datang karena hamil. 

Namun ironinya dari laporan polisi yang tertuang dalam nomor: LP/B/68/IX/2023/SPKT/Polres Wakatobi 13 September 2023, pihak kepolisian belum menetapkan terduga pelaku sebagai tersangka sampai saat ini meski telah dilakukannya pemeriksaan. 

Saat dikonfirmasi, Kasat Reskrim Polres Wakatobi AKP Hardi mengatakan, alasan pelaku belum ditetapkannya sebagai tersangka karena sementara dalam proses penyelidikan. 

"Belum, dari penyelidikan kita tingkatkan dulu, kita gelar dulu to apakah naik penyidikan atau tidak," ujarnya. 

Sedangkan untuk total saksi yang telah diperiksa mulai dari tanggal 13 sampai 18 September 2023 ini ada sebanyak 7 orang dan menetapkan 1 terduga pelaku. 

Sementara itu, keluarga korban yang tidak ingin disebutkan namanya, menyampaikan bahwa piha kepolisian telah melakukan visum pemeriksaan terhadap saksi, namun anehnya terduga pelaku hingga saat ini belum juga ditangkap atas dasar alasan kurang bukti. 

"Adami hasil visum sama saksi tapi itu terlapor belum ditangkap dgn alasan kurang bukti," katanya. 

Bahkan kata dia, saksi dari kasus ini dianggap tidak kuat. Sebab tidak melihat langsung apa yang dilakukan oleh keduanya melainkan hanya  sebatas masuk ke dalam rumah. 

Lanjutannya, ia menjelaskan kasus ini telah terjadi sebanyak tiga kali. Di mana korban saat itu masih duduk dibangku kelas 2 tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) sedang pelaku merupakan seniornya yang saat itu kelas 3.

Kejadian tersebut bermula sejak bulan Juli 2023 dengan modus pelaku menjemput korban menggunakan motor saat pulang setelah mengikuti pelajaran tambahan di sekolah. Saat itu ia mengatakan korban sempat menolak namun dirinya diyakinkan dengan kata-kata pelaku yang tidak akan menyakitinya. 

Namun anehnya korban bukan diantar pulang dulu melainkan disinggahkan ke rumah pelaku dan memaksanya untuk masuk ke dalam kamar. 

"Di situ mi pelaku melakukan itu (pemerkosaan) disetubuhi. Setelah itu diancam, katanya awas kalau kasih tau orang tuamu saya sebarkan ini ke teman-teman sekolah mu," ungkapnya 
Kemudian Kejadian kedua terjadi pada 17 Agustus 2023 di sebuah rumah hingga dilihat oleh pemiliknya.

Perkara asusila ini terungkap setelah pelaku melakukan aksinya yang ketiga kalinya. Saat itu pelaku mengajak korban bertemu dengan modus meminta uang, pada Rabu 13 September 2023.

Saat itu korban terpaksa menemui pelaku, setelah membohongi orang tuanya dengan alasan sakit perut sehingga bisa keluar rumah.

"Katanya sakit perut mau buang air, karena WC ada di luar rumah, ternyata ditunggu 30 menit tidak kembali," jelasnya.

Sepulang setelah bertemu pelaku, akhirnya korban pun menceritakan pemerkosaan yang dialami kepada orang tuanya. Saat itu pula, mereka melaporkan kasus ini ke Polres Wakatobi. (B)