Rumah Mantan Bupati Butur yang terbakar, Kerugian Capai Rp150 Juta

  • Reporter: Israwati
  • Editor: Dul
  • 29 Okt 2023
  • 2918 Kali Dibaca

KENDARI, KERATONNEWS.CO.ID- Usai terbakar, rumah milik mantan Bupati Buton Utara (Butur) Abu Hasan kini dibersihkan.

Dari pantauan Keratonnews.co.id beberapa anak tinggal dari Bupati Butur Periode 2016-2021 itu membersihkan sisa-sisa bangunan dan barang yang habis dilalap sijago merah, dibantu anak-anak warga setempat.

Diketahui, rumah berlantai di Jl.Belibis, Kelurahan Kambu, Kecamatan Kambu itu ludes terbakar pada Sabtu (28/10/2023). Akibatnya kerugian ditafsir sekitar Rp100 juta - Rp150 juta.

Salah satu anak tinggal mantan Bupati Butur, yang juga merupakan saksi mata, Vivin mengatakan sekitar pukul 8.00 WITA ia melihat munculnya asap diruangan yang baru jadi di lantai satu.

Saat itu, ia sangat panik langsung berteriak sehingga membuat anak tinggal lainnya yang sedang berada di rumah utama berlarian keluar menghampirinya.

"Kan ada dua kamar disitu, tidak tau titik api munculnya dari mana. Intinya asap keluar dari ruangan itu. Saya kan panik jadi teriak, teman-teman ku lari keluar mi dari rumah utama," jelasnya.

Untungnya, lanjut mahasiswa Mandala Waluya ini pada malam hari sebelum kejadian itu mereka tidak tidur di rumah tersebut.

"Biasanya kita tidur di rumah sini (rumah yang terbakar), tidak tau kenapa kita ber 7 kemarin malam tidur semua dirumah utama," ungkapnya.

"Kalau kita tidur disini, tidak ada yang cepat bangun. Apalagi hari libur kan," sambungnya.

Ia menyebut, beberapa barang habis akibat peristiwa tersebut, seperti lemari, buku-buku, ijasah, cangkir, kursi, pakaian, dan barang berharga lainnya.

Anak tinggal lainnya, Dandi menjelaskan sampai saat ini belum diketahui penyebab kebakaran tersebut. Hanya saja ketika mereka keluar rumah utama, api sudah membesar.

"Pas kita keluar rumah, apinya sudah mulai membesar. Kita juga belum tau penyebabnya, hanya disini tidak ada aktivitas memasak. Karena untuk barang-barang seperti kompor dan peralatan dapur lainnya tidak ada. Jadi kita itu masak, makan, dirumah utama," terangnya.

Sementara itu, Pemilik Rumah, Abu Hasan mengaku tidak mendapatkan firasat apapun sebelum kejadian tersebut.

Hanya saja, hampir setiap hari ia mengingatkan anak tinggalnya untuk memastikan kompor telah dimatikan sebelum ditinggalkan.

"Saya lagi dikampung (Butur) saat kejadian, cuman memang firasat saat itu hampir tiap hari saya ingatkan anak-anak dirumah untuk memastikan kompor mereka dimatikan sebelum ditinggalkan," ucapnya.

Hasan menjelaskan, sebenarnya rumah tersebut bukanlah kos-kosan. Melainkan rumah yang diperuntukkan bagi keluarga dari kampung agar bisa tinggal sementara jika mereka datang ke Kendari.

"Kalau dibagian belakang, ada yang tinggal anak-anak mereka kontrak, tapi badan rumah ini sebetulnya rumah keluarga yang dari kampung, misalnya ada yang mau berobat ke Kendari, yang mau ke Jawa bisa transit disini.

Termasuk untuk keluarga yang kuliah bisa tinggal disini," katanya.

Hasan juga tidak memungkiri ada perasaan sedih atas kejadian tersebut. Terkhusus anak-anak nya yang pernah tinggal dirumah itu.

"Sedih juga, khususnya anak-anak, karena mereka kehilangan mereka punya tempat tinggal. Terutama yang pernah tinggal disini, karena ini ditinggali oleh anak-anak mahasiswa kurang lebih 15 tahun," bilangnya.

"Yah sudah 30 an alumni pernah tinggal, paling kurang setahun ada 15 mahasiswa tinggal dirumah sini," tambahnya. (A)