Ribuan Hektare Sawah di Sultra Terdampak El Nino, Pemprov Salurkan Bantuan Pompanisasi ke Petani

  • Reporter: Israwati
  • Editor: Dul
  • 11 Okt 2023
  • 2822 Kali Dibaca

KENDARI, KERATONNEWS.CO.ID- Terdapat 8 kabupaten kota di Sulawesi Tenggara (Sultra) terdampak kekeringan atau El Nino pada September 2023.

Total luas lahan sawah yang terdampak El Nino ini seluas 3.685,35 hektare yang terdiri dari : Kabupaten Bombana seluas 1.872,85 hektare, Konawe Selatan (Konsel) 1.550 hektare, Kota Kendari 82 hektare.

Kolaka 63,50 hektare, Konawe Utara 50 hektare, Kolaka Timur 40 hektare, Konawe 20 hektare, dan Kota Baubau 7 hektare.

Sekretaris Daerah (Sekda) Sultra Asrun Lio mengatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan BMKG untuk memastikan daerah prioritas yang terdampak El Nino. 

"Karena penangan El Nino ini menjadi program prioritas dari pak Pj Gubernur," kata Asrun, Rabu (11/10/2023).

Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan Sultra La Ode Muh. Rusdin Jaya menjelaskan menindaklanjuti arahkan Pj Gubernur Sultra pihaknya melakukan penanganan dampak perubahan iklim kekeringan atau El Nino pada lahan persawahan di Sultra dengan memberikan bantuan pompanisasi kepada petani.

"Nah penanggulangan yang paling singkat sekarang adalah bantuan pompanisasi kepada para petani-petani kita yang terdampak. Itu sudah kita lakukan di beberapa kabupaten, untuk Bombana kurang lebih ada sekitar 6 unit. Konsel juga banyak kita bantu," ucapnya.

Selain itu, dilakukan langkah-langkah konkrit diantaranya : 
melakukan pengawalan atau monitoring dan evaluasi ke lokasi lahan persawahan di kabupaten kota yang terdampak El Nino.

Memantau pelaporan perkembangan luas serangan Sampak Perubahan Iklim (DPI) El Nino yang dilaporkan secara periodik oleh petugas POPT pada 17 kabupaten kota, serta mengimbau petugas POPT agar siaga menyampaikan laporan khusus jika diperlukan oleh pemimpin.

Meningkatkan koordinasi dan konsolidasi dengan instansi terkait yaitu Dinas Cipta Karya dan Bina Marga Sultra untuk memastikan kondisi saluran-saluran pengairan dan sumber-sumber air yang melewati dan menuju lahan persawahan dalam keadaan normal tanpa ada kerusakan.

Meningkatkan koordinasi dan konsolidasi dengan instansi terkait yaitu Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Sultra dan Dinas Sosial Sultra untuk memastikan lahan persawahan yang mengalami bencana kekeringan akibat akibat dampak El Nino bisa mendapatkan bantuan stimulan gagal panen (puso).

Sosialisasi dan mengimbau petani untuk mengikuti asuransi usaha tani padi (AUTP) di kabupaten kota yang rawan kekeringan.

Melakukan updating pemetaan daerah rawan kekeringan komoditi padi melalui pantauan kondisi iklim harian bersumber dari data BMKG dengan mengakses website BMKG di www. bmkg.go.id.

Melaporkan secara periodik hasil pengamatan luas keadaan serangan DPI El Nino kepada Pj Gubernur Sultra dan Direktorat Perlindungan Tanaman Ditjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, terkait upaya pemberian bantuan benih toleran kekeringan bagi petani yang gagal panen akibat DPI El Nino. (B)