Ratusan Sarjana Bersaing Menjadi Guru Ummussabri

  • Reporter: La Niati
  • Editor: Dul
  • 22 Jun 2023
  • 2301 Kali Dibaca

KENDARI,KERATONNEWS.CO.ID - Ummusshabri sebagai lembaga pendidikan unggul yang sudah mendapat pengakuan, kepercayaan dan dikenal masyarakat, tidak hanya tingkat lokal, tetapi juga nasional bahkan internasional, tentulah kompetensi/kualitas lebih dari seorang tenaga pendidik dan kependidikan di Ummusshabri Kendari menjadi sebuah keniscayaan. 

Untuk itu, maka sistem rekrutmen tenaga pendidik dan kependidikan di Ummusshabri dilakukan secara terpola, terukur dan kompetitif untuk menyaring tenaga pendidik dan kependidikan yang handal dan terstandarkan sesuai dengan tuntutan kemajuan Ummusshabri.

Rangkaian kegiatan assessment/rekrutmen calon tenaga pendidik dan kependidikan baru Ummusshabri dilaksanakan sejak 20 Juni hingga 1 Juli 2023, bertempat di Madrasah Terpadu Ummusshabri Kendari.

Sekretaris Yayasan Ummusshabri, Bambang Suprayitno, M.Pd.I, menuturkan jumlah pelamar calon tenaga pendidik dan kependidikan baru Ummusshabri yang dinyatakan lolos berkas sebanyak 103 orang sedangkan kuota yang dibutuhkan tahun ini sebanyak 29 orang, yang terdiri dari Guru PAUD 2 orang, Pendidikan Agama Islam 6 orang, Sains 5 orang, Matematika 3 orang, Bahasa Inggris 2 orang, PKN 1 orang, Psikologi/BK 4 orang, Pembina Tahfizh al-Qur’an 4 orang dan Pengasuh asrama 2 orang.

“Tahapan assessment calon tenaga pendidik baru lingkup yayasan Ummusshabri akan meliputi, pemeriksaan kelengkapan administrasi/berkas pendaftaran, test tertulis berbabis CBT via android dengan soal dipindai melalui QR code reader, selanjutnya test wawancara integritas, spiritual dan rekam jejak, test kemampuan bilingual/bahasa asing (arab-inggris) dan IT yang berhubungan dengan media desain pengajaran, praktek mengajar (peer teaching) berbasis bilingual dihadapan para pakar dibidangnya, dan diakhiri dengan pemeriksaan kesehatan yang meliputi tes bebas NAPZA,“ jelasnya, Kamis (22/6/2023). 

Sementara Ketua Yayasan Ummusshabri, Dr. H. Supriyanto, MA, menambahkan bahwa untuk membangun sebuah lembaga pendidikan yang unggul tentu melalui sebuah proses. Proses yang dimaksudkan adalah proses mutu, mutu dari layanan, sarana dan prasarana, lingkungannya, tetapi proses mutu itu harus dimulai dari calon tenaga pendidik dan kependidikan yang bermutu. Karenanya assesment ini sebagai pintu utama/masuk untuk memperoleh tenaga pendidik yang bermutu.

Supriyanto menambahkan, proses assessment untuk menjadi pegawai di Ummusshabri ini diyakini lebih sulit dan berat dibandingkan dengan assessment untuk menjadi ASN/P3K,

karena kalau untuk ASN hanya melalui dua tahapan sedangkan di Ummusshabri melalui lima tahapan, mulai dari pemberkasan, tes tertulis yang di dalamnya ada juga psikotest, selanjutnya tes interview meliputi jejak rekam, spiritual dan bilingual, selanjutnya akan mengikuti tes peer teaching dan dinilai langsung oleh pakar Pendidikan yang independen.

“Kompetisi ini bukan persoalan kalah dan menang, tetapi memang harus ditentukan yang terbaik diantara yang baik sesuai dengan kuota yang kami butuhkan, karenanya saya berharap agar seluruh peserta bisa bersaing secara sehat, karena rangkaian proses seleksi ini dilakukan secara profesional dan bebas dari intervensi dan kepentingan perorangan dan dapat dipertanggungjawabkan,“ tegasnya. (B)