- Advertorial
- 6 jam yang lalu
Perpustakaan Sultra Gaungkan Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial
- Reporter: Israwati
- Editor: Dul
- 26 Jan 2023
- 2887 Kali Dibaca

Kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sultra. Foto : Isra, Keratonnews.co.id
KENDARI, KERATONNEWS.CO.ID- Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sulawesi Tenggara (Sultra) terus berupaya untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat. Salah satunya melalui program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial.
Dimana, secara umum perpustakaan tidak hanya lagi menjadi gudang buku. Melainkan juga untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul.
Kabid Pembinaan Perpustakaan dan Pembudayaan Kegemaran Membaca Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sultra, Irwan Mulyadi mengatakan pemustaka tidak hanya diberikan layanan dalam bentuk buku saja. Namun juga diberikan layanan dalam peningkatan pengetahuan kognitifnya melalui stimulasi kegiatan pelatihan-pelatihan, dan kelompok diskusi.
"Jadi pengetahuan kognitif masyarakat itu semakin meningkat. Memang paradigma perpustakaan sekarang ini adalah literasi untuk kesejahteraan. Bukan literasi untuk bisa membaca, tidak! sekarang membaca bisa juga untuk meningkatkan kemampuan dan taraf hidup masyarakat," ungkapnya saat ditemui diruang kerjanya, Kamis (26/1/2023).
Pelatihan itu dibidang promosi produk melalui vidio, kemudian pelatihan UMKM yang berkaitan dengan produk unggulan di Sulawesi Tenggara, misalnya perikanan, perkebunan atau pertanian.
Tentunya melalui kerja sama dengan pihak yang berkompeten dibidang tersebut, seperti halnya instansi terkait dan praktisi.
Kata dia, pelatihan itu diperuntukkan bagi masyarakat di Sulawesi Tenggara. Sebab inklusi membuka kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat dari segala jenjang pendidikan, umur, dan latar belakang untuk datang ke perpustakaan menimba ilmu.
Untuk pelatihan UMKM para pengusaha akan diberikan pelatihan cara membuat vidio yang baik agar bisa memasarkan produknya.
Informasi pelatihan itu akan disampaikan pihaknya melalui sosialisasi yang akan disebar melalui sosial media dan website milik Dinas Perpustakaan Sultra.
"Mulai tahun ini kita akan genjot, sebenarnya sudah dari dua tahun dimulai kegiatannya . Tapi belum terlalu aktif. Nanti mulai tahun ini kita akan mulai perkencang kegiatan itu," jelasnya.
"Diharapkan selain ilmu yang didapatkan, juga terdapat barang dan jasa yang dapat diciptakan atau dibuat untuk meningkatkan perekonomian masyarakat," bilangnya menambahkan.
Ia menyebut, di 2022 terdapat 7 kabupaten/kota di Sultra telah melaksanakan transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial, diantaranya Konawe Selatan, Buton, Kolaka, Kolaka Timur, Buton Tengah, Bau-Bau dan Kota Kendari.
"Ini baru tingkat kabupatennya. Dari pemerintah pusat dalam hal ini Perpustakaan Nasional (Perpusnas) memberikan bantuan kepada dinas perpustakaan kabupaten/kota berupa komputer dan lainnya untuk bisa dilakukan dalam menunjang kegiatan itu," bebernya.
Selain itu, ditahun yang sama juga terdapat bantuan untuk desa. Sebab dari salah kabupaten tersebut dinilai telah berhasil dalam pelaksanaan transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial, sehingga bantuan itu juga turun ke desa.
"Tahun kemarin Kabupaten Kolaka Utara sudah dilihat berhasil kegiatan kabupaten nya, akhirnya masuk ke desa. Jadi bantuan itu turun kedesa. Olehnya itu, selain 7 kabupaten/kota, ditambah 3 desa di Kabupaten Kolaka Utara," terangnya.
Ia mengaku, selama ini pelatihan-pelatihan tersebut hanya dilakukan di Dinas Perpustakaan di masing-masing kabupaten/kota. Sehingga tahun ini pihaknya mengagendakan akan melaksanakan juga diprovinsi. (Adv)