Pengamat Politik : Baliho Bergambar Sebagai Upaya Bacaleg Memperkenalkan Diri

  • Reporter: Israwati
  • Editor: Dul
  • 27 Jun 2023
  • 2375 Kali Dibaca

KENDARI, KERATONNEWS.CO.ID-
Pengamat Politik Provinsi Sulawesi (Sultra), Muhammad Najib Husain menyebut baliho bergambar bakal calon anggota legislatif (Bacaleg) untuk Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024 di Kota Kendari sebagai upaya Bacaleg untuk memperkenalkan diri kepada publik.

Meskipun begitu, bukan dalam bentuk kegiatan kampanye sesuai dengan tahapan. Tetapi hanya sebagai upaya agar Bacaleg tersebut lebih dulu untuk menyampaikan kepada publik bahwa mereka akan tampil pada Pemilu 2024 melalui baliho sosialisasi yang terpasang di beberapa titik.

"Jadi bukan dalam bentuk kegiatan kampanye di tahapan. Karena sesuai dengan tahapan pemilu, saat ini masih tahapan proses pendaftaran para Bacaleg. Jadi belum ada yang ditetapkan lolos dalam seleksi untuk kemudian menjadi calon legislatif," ungkap Dosen Fisip UHO ini, Senin (26/6/2023).

Terkait Bacaleg yang menyertakan nomor urut di baliho masing-masing, ia mengatakan hal itu menjadi pertanggung jawaban pribadi dari Bacaleg itu sendiri. 

Karena menurutnya akan menjadi aneh nantinya saat sudah tampil di kampanye kemudian berubah nomor urut dari yang terpasang sebelumnya di baliho sosialisasi.
Bahkan, hal tersebut merupakan persoalan konsistensi ingatan pemilih dan itu menjadi sebuah penilaian tersendiri bagi para pemilih, jika kemudian terjadi pergeseran nomor urut nantinya.

"Itu artinya bahwa Bacaleg yang kemudian menjadi calon itu harus mengklarifikasi kembali kepada pemilih bahwa, nomor urut yang dipakai kemarin (di baliho sosialisasi) bukan nomor urut yang digunakan pada saat di hari-H (Pemilu)," jelasnya.

Untuk itu, ia menyarankan bagi Bacaleg yang melakukan sosialisasi, cukup menggunakan kata-kata kunci atau hanya menggunakan nomor partai di baliho sosialisasi bukan menyertakan nomor urut Bacaleg.

"Karena jangan sampai kemudian ada pergeseran lagi di internal. Walaupun kita sudah ketahui kemarin bahwa sistim pemilihan itu terbuka, bukan tertutup," bilangnya.

"Artinya bahwa, peluang untuk mereka yang di luar partai untuk bisa dapat nomor bagus ataupun nomor kesepian yang biasa kita sebut dengan nomor sepatu itu tidak menjadi sesuatu yang penting buat para Bacaleg, karena semua tergantung dari bagaimana mereka mampu melakukan pendekatan dengan pemilih," sambungnya.

Selainnya itu, kata Najib terkait baliho yang tersebar di beberapa titik di Kota Kendari yang perlu dilakukan saat ini adalah agar bagaimana Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari bisa menata dengan baik pemasangan baliho sosialisasi para Bacaleg itu.
Agar tidak terkesan jorok atau bahkan menyebabkan warga Kota Kendari tidak merasa nyaman dengan begitu banyaknya baliho yang dipasang oleh para Bacaleg.

"Dan itu memang belum ranahnya Bawaslu, masih ranahnya Pemkot untuk kemudian mengatur dan bagaimana pembicaraan yang dilakukan antara Bacaleg dengan Pemkot," ungkapnya.

Sebab kata dia, ada beberapa spot di Kota Kendari yang langsung di bayar oleh para Bacaleg kepada Pemkot Kendari untuk kemudian memasang baliho sosialisasi.

Sebelumnya, Ketua Bawaslu Kota Kendari, Sahibuddin mengatakan bahwa pada prinsipnya peserta pemilu mempunyai hak untuk mensosialisasikan diri. Sehingga bagi Bawaslu, baliho yang bergambar wajah bacaleg tersebut belum disebut sebagai Alat Peraga Kampanye (APK).

Sebab, kampanye itu tumpus waktunya jelas, yakni dimulai pada 28 November 2023 dan akan berakhir pada 10 Februari 2024. 

"Sehingga, saat ini kita anggap bahwa baliho tersebut sebagai bentuk sosialisasi terhadap partai masing-masing kepada masyarakat khalayak ramai," tutupnya (B)