Penerimaan Pajak 2022 KPP Pratama Kendari Capai Target

  • Reporter: Israwati
  • Editor: Dul
  • 07 Mar 2023
  • 2430 Kali Dibaca

KENDARI, KERATONNEWS.CO.ID- Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kendari menyebut pada 2022 berhasil mengamankan penerimaan pajak yang diberikan dengan baik yaitu mencapai Rp3.093 triliun atau 140,90 persen dari target penerimaan pajak sebesar Rp2.195 triliun.

Hal ini dapat terwujud berkat kerja keras, kerja sama, dan koordinasi yang baik dari seluruh Wajib Pajak (WP) dan stakeholder KPP Pratama Kendari.

Kepala KPP Pratama Kendari, Muhammad Yusrie Abas mengatakan untuk target 2023 belum ditetapkan oleh pihaknya. Namun secara historis tahun lalu sekitar 78.000 WP, sehingga tahun ini diperkirakan akan sama atau bahkan lebih tinggi.

"Karena jumlah WP yang terdaftar kan semakin banyak tiap tahun. Jadi biasanya kantor pusat itu menghitung dari jumlah WP yang terdaftar," ungkapnya usai Tax Gathering KPP Pratama Kendari tahun 2023 di salah satu hotel di Kendari, Selasa (7/3/2023).

Bahkan, pihaknya juga terus berupaya mendorong WP atau perusahaan agar mendorong stafnya atau kariawan nya untuk segera melaporkan surat pemberitahuan (SPT) tahunan.

Sebab, jika WP tidak melaporkan SPT tahunan akan dikena denda sesuai dengan ketentuan pasal 7 Undang-undang KUP. 

Dimana orang pribadi akan didenda sebesar Rp100 ribu, jika tidak melaporkan atau terlambat melaporkan SPT tahunan. Sedangkan SPT tahunan badan akan dikenakan denda sebesar Rp1 juta.

"Jadi prosesnya untuk WP yang lapor atau tidak lapor kami tegur dulu, dalam waktu 14 hari belum lapor juga kemudian kita akan keluarkan surat tagihan pajak," jelasnya.

Kata dia, untuk jumlah WP yang terdaftar hingga saat ini sekiranya 300 ribu, dan yang aktif 100 ribu  yang tersebar di beberapa wilayah di Sultra.

Ia juga mengaku, penerimaan pajak tahun 2023 ini ditargetkan meningkat hingga 50 persen atau 50,68 persen.
Untuk mencapai hal tersebut, pihaknya bersama asosiasi WP akan mencoba menggali sumber potensi yang baru, khususnya di Kota Kendari.

Seperti halnya kegiatan usaha ekstra aktif, primer, pertambangan, pegadaian, perkebunan, maupun sekunder, tersier dan jasa travel, jasa kontainer, jasa paket barang, ekspedisi, serta profesi.

"Kami akan lebih intensif lagi dalam menggali potensi tersebut," bebernya.(C)