Pemkot Baubau Gelar Rembuk Soal Stunting Libatkan Forkopimda AQ

  • Reporter: Bardin
  • Editor: Dul
  • 31 Jul 2023
  • 2235 Kali Dibaca

BAUBAU, KERATONNEWS.CO.ID – Masalah stunting masih menjadi focus perhatian pemerintah. Apalagi kasus ini menjadi agenda Nasional yang harus ditangani secara intensif.

Hal ini juga menjadi salah satu agenda Pemerintah Kota Baubau yang telah berupaya dengan berbagai kegiatan untuk penanganan kasus stunting. Salah satunya menggelar rembuk stunting melibatkan forum koordinasi pimpinan daerah (Forkopimda) di Aula Kantor Wali Kota Baubau, Senin(31/7/2023). 

Rembuk stunting menjadi salah satu upaya dalam menurunkan kasus gagal tumbuh kembang fisik pada anak. Saat ini Kota Baubau masih berada diangka 26 persen. 

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Baubau, La Ode Darussalam mengatakan, tujuan rembuk stunting agar ada upaya bersama menurunkan angka stunting. Dimana, saat ini Baubau telah menetapkan program orang tua asuh bagi anak beresiko stunting. 

"Kita telah membangun komitmen agar kedepan ayah dan bunda asuh bergerak cepat ke lapangan untuk memberikan hal yang diperlukan keluarga yang beresiko stunting," kata Asisten III Setda Kota Baubau ini. 

Ayah dan bunda asuh diharapkan bisa melibatkan semua organisasi perangkat daerah (OPD), DPRD dan instansi vertikal. Tugasnya memberi penyuluhan dan asupan gizi kepada anak beresiko stunting sampai keluar dari status tersebut. 

Dalam menekan stunting kata Darussalam, pihaknya juga melaksanakan program Dahsat atau Dapur Sehat Stunting. Program ini berupa pemenuhan gizi pada anak melalui sajian menu makanan. 

Ketua TP PKK Kota Baubau Wa Ode Nursanti Monianse yang turut serta dalam kegiatan ini mengatakan, masalah stunting selama ini terus menjadi focus perhatian. Khususnya di jajaran pengurus PKK dari tingkat Kota hingga kelurahan dan Dasa Wisma. Bahkan, sosialisasi dan pembinaan juga telah dilakukan oleh pengurus ke kelurahan

“Stunting ini menjadi salah satu yang jadi focus program di PKK. Selama ini kegiatan sosialisasi dengan berbagai cara kita sudah lakukan. Bahkan sampai pembuatan film stunting. Semua kader PKK selama ini sudah cukup memberikan kontribusi dalam penanganan stunting,” kata Nursanti.

Hanya saja ia mengakui jika masih harus perlu evaluasi dan penanganan yang lebih baik. Dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat.

H Masri, anggota DPRD Baubau juga menyampaikan apresiasi. Ia menilai dampak stunting dapat mengganggu kualitas hidup penderitanya kedepan. Ketua Forum Kota Baubau sehat ini meminta Pemkot Baubau sedini mungkin melakukan penanganan. Salah satunya dengan melibatkan seluruh stakeholder di daerah.

"Kerjasama dan kolaborasi semua unsur sangat penting guna percepatan penanganan stunting. Karena ini masalah yang tidak bisa juga ditangani satu lembaga," ujar H. Masri. 

Meski demikian, ia juga mengatakan program penanganan stunting yang dilakukan Pemkot Baubau selama ini sudah baik. Namun membutuhkan proses percepatan agar bisa melahirkan geberasi yang lebih baik. (A)