Pedagang Bendera Musiman Mulai Bermunculan di Kota Kendari Jelang Hut ke-78 RI

  • Reporter: Israwati
  • Editor: Dul
  • 19 Jul 2023
  • 2178 Kali Dibaca

KENDARI, KERATONNEWS.CO.ID- Pedagang musiman yang menjajakan aksesoris peringatan hari ulang tahun (HUT) ke- 78 Republik Indonesia (RI) mulai bermunculan di Kota Kendari, Sulawesi  Tenggara (Sultra), Rabu (19/7/2023).

Beberapa pekan jelang peringatan hari kemerdekaan RI, pedagang aksesoris seperti bendera, umbul-umbul, dan backgroud terpantau mulai menjamur di beberapa titik di Kota Lulo.

Salah satunya di Jalan Malaka, Kelurahan Kambu atau lebih tepatnya di sekitar Bundaran Tank Anduonohu, Kota Kendari.

Salah satu pedagang bendera musiman, Misbahuddin mengatakan tiap tahun dirinya datang dari Jawa Barat ke Kota Kendari hanya untuk berdagang perlengkapan atribut Hut RI.

Tak sedikit, pria berusia 26 tahun ini bisa meraup pundi-pundi rupiah hingga Rp40 juta setiap tahunnya.

Ia mengaku memilih Kota Kendari sebagai kota persinggahan untuk berdagang sebab memiliki penduduk yang banyak dan juga karena perputaran ekonomi di Kota Kendari dinilai sangat baik. 

Biasanya, sebulan sebelum peringatan Hut RI ia sudah datang ke Kota Kendari.

"Sejak 2016 sudah jualan di Kota Kendari, awalnya dulu di Kolaka sebelum tau Kota Kendari, tiap tahun sebulan sebelum Hut RI sudah ada disini," ungkapnya.

Pria asal Bandung ini menyampaikan, untuk aksesoris peringatan Hut RI yang dijualnya dibanderol dengan harga yang bervariasi.

Umbul-umbul dijual dari harga Rp30 ribu-Rp55 ribu per lembar sesuai dengan ukuran dan jenis bahannya.

Background dibanderol dengan harga Rp250 ribu-Rp325 ribu. Sedangkan bendera merah putih segi empat dijual dari harga Rp25 ribu-Rp65 ribu.

"Tapi tergantung, kalau pembeli ngambil partai banyak yah bisa kurang," jelasnya.

Dikatakannya, biasanya keramaian pembeli akan terjadi saat memasuki bulan Agustus. Namun untuk puncaknya pada 11 dan 12 Agustus.

Bahkan, sebelum hari H dagangan miliknya telah ludes dibeli oleh masyarakat Kota Kendari.

"Yang paling banyak dibeli masyarakat bendera yang kecil sama yang umbul-umbul. Tapi kalau umbul-umbul yang besar dan background begini kan kebanyakan di kantor dan toko-toko. Alhamdulillah tiap kesini (Kota Kendari) jualan nggak pernah dibawa pulang lagi ke Jawa. Kadang belum hari H sudah habis," bebernya. (C)