Pawai Budaya HUT Sultra Sukses Terlaksana, Dishut Turut Berpartisipasi

  • Reporter: Israwati
  • Editor: Dul
  • 08 Mei 2023
  • 3016 Kali Dibaca

KENDARI, KERATONNEWS.CO.ID- Pawai budaya dalam rangka hari ulang tahun (HUT) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) sukses terlaksana, Senin (8/5/2023).

Pawai tersebut diikuti oleh 17 kabupaten Kota dan seluruh organisasi perangkat daerah (OPD), termasuk  Dinas Kehutanan (Dishut) Sultra dan juga beberapa paguyuban.

Sekretaris Dinas (Sekda) Sultra, Asrun Lio mengatakan dalam rangkaian HUT Sultra tahun ini banyak kegiatan yang dilakukan, salah satunya pawai budaya.



Kata dia, adanya kegiatan tersebut menunjukkan bahwa Sultra kaya dengan kebudayaan.
"Meskipun OPD-OPD, tapi mereka juga menampilkan kekayaan personil-personil yang ada di OPD masing-masing. Tentu ini merupakan kebanggaan bagi kita masyarakat Sultra bahwa kita ini kaya akan kebudayaan," ungkapnya usai pelaksanaan pawai budaya di pelataran Eks MTQ Kota Kendari.

Nantinya kekayaan tersebut akan diolah sebagai mana dalam mengelola kekayaan sumber daya alam (SDA).

Akan tetapi, jika kekayaan SDA digali secara terus menerus maka akan habis. Namun berbeda dengan kebudayaan, atau kekayaan pariwisata terus menerus digali maka akan menjadi suatu kekayaan yang tidak akan habis.

"Oleh karena itu masa depan Sultra kita tidak akan pernah lagi bisa berharap pada kekayaan sumber daya alam, tetapi kita berharap banyak pada kekayaan kebudayaan. Sehingga mari kita rawat kebudayaan Sultra ini sebaiknya baiknya untuk masa depan bangsa Indonesia," jelasnya.


Sementara itu, Kepala Satgas Pengamanan Hutan Dishut Sultra, Muliadin mengatakan dalam pawai budaya tersebut pihaknya mengenakan pakaian tenun khas Tolaki Kolaka berwarna hijau sebagai mana warna tersebut merupakan ciri khas dari Dinas Kehutanan. 

Bahkan, salah satu dari pesertanya mengenakan pakaian dengan tema burung Allo atau Rangkong.

Rangkong ini dapat hidup diberbagai habitat hutan, pengunungan daratan rendah maupun hutan pengunungan dataran tinggi, dan juga hutan mangrove. 

Dimana hal ini melambangkan bahwa masyarakat Sultra mendiami berbagai wilayah daratan, kepulauan, dan pengunungan yang tersebar di 17 kabupaten kota di Sultra.

"Burung Allo atau Rangkong ini hidup dengan membuat sarang pada pohon yang besar dan tinggi, yang melambangkan bahwa masyarakat Sultra mempunyai tekad dan semangat yang kuat serta memiliki kemampuan yang besar dan daya saing yang tinggi dalam membangun daerahnya," bebernya.

Selain itu, Rangkong ini memiliki tubuh yang berwarna hitam, ekor berwarna putih, dan paruhnya berwarna kuning serta mempunyai mahkota dikepala berwarna cerah kemerahan. Ini melambangkan bahwa masyarakat Sultra terdiri dari berbagai macam suku, agama, adat istiadat dan budaya yang berbeda-beda namun dapat berdampingan, rukun dan damai serta harmonis dengan menjunjung tinggi dan menjaga sikap toleransi antar sesama, kerja sama yang baik dan sikap gotong royong satu sama lain. (Adv)