Minim Kesadaran Wajib Pajak, Tunggakan PBB Baubau Lebih Besar dari Target

  • Reporter: Bardin
  • Editor: Dul
  • 15 Feb 2023
  • 2911 Kali Dibaca

BAUBAU,KERATONNEWS.CO.ID – Besarnya Tunggakan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Kota Baubau menunjukan angka yang memprihatinkan. Jumlah Tunggakan malah jauh lebih besar dari target yang ditetapkan. 

Kondisi ini menjadi tantangan besar Pemerintah Kota Baubau melalui Dinas Pendapatan Daerah Kota Baubau. Sebagai catatan, Salah satu sumber keuangan daerah selain DAU, DAK ada juga yang bersumber dari PAD yang berkisar 150 Milyar. 

Dari 150 M ini sekitar 10 Milyar harus disumbangkan dari PBB, tapi ironisnya tunggakan PBB masih pada angka 17 Milyar.
Salah satu Contoh, di Kecamatan Wolio, target pencapaian PBB sekitar 2,6 Milyar. Sementara tunggakan yang tercatat mencapai 6 Milyar. 

Kondisi ini menjadi salah satu bahan yang menjadi kajian dalam kegiatan Sosialisasi Pajak daerah di Kantor Kecamatan Wolio Kota Baubau Rabu (15/2/2023).

Kepala Dinas Pendapatan Daerah Wa Radja, SE mengatakan, dalam menyikap kondisi ini, pihaknya terus melakukan pembinaan kepada para kolektor pajak agar dapat lebih meningkatkan kinerja dalam pengumpulan pajak di masing masing kelurahan dan wilayah tugas. 

“Kita adakan sosialisasi dan mengumpulkan para kolektor, Ketua RT dan Tokoh Masyarakat agar bisa memahami masalah Pajak Bumi dan Bangunan ini. Karena ini harus menjadi komitmen bersama,” Kata Wa Radja.

Untuk memberikan motivasi kepada para kolektor, Wali Kota Baubau menyampaikan, pemerintah akan memberikan reward kepada para kolektor pajak untuk meningkatkan kapastitas dalam hal ini diutus untuk mengikuti kegiatan kajian antar daerah ke wilayah yang memiliki prestasi di bidang perpajakan. 

“Tahun ini kembali kita agendakan kegiatan keluar daerah khusus bagi para kolektor yang mencapai target yang diberikan,” kata Wali Kota Baubau didampingi Kadis Pendapatan Wa Radja.

Salah satu penyebab besarnya tunggakan PBB ini karena kurangnya kesadaran masyarakat akan kewajiban membayar pajak. 

“Ada banyak yang memiliki bangunan dan usaha tapi tunggakan pajaknya besar. Alasannya karena minimnya finansial yang diperoleh dalam pemanfaatan asset yang dimiliki,” kata Salah seorang Kolektor Pajak yang enggan disebut namanya. (B)