Masyarakat Desa Holimombo Jaya Megeluh Tak Miliki 'Jalan Nelayan'

  • Reporter: Bardin
  • Editor: Dul
  • 04 Okt 2023
  • 2655 Kali Dibaca

BUTON, KERATONNEWS.CO.ID - Kondisi pesisir pantai yang semakin jauh akibat abrasi, membuat masyarakat Nelayan Desa Holimombo Jaya Kecamatan Pasarwajo mengalami kesulitan karena perahu sulit ditambatkan.

Apalagi ketika air surut, nelayan terpaksa harus berjalan kaki ratusan meter untuk menjangkau perahu.

Kepala Desa Holimobo Jaya Si Alira membenarkan jika selama ini masyarakat Desanya yang sebagian besar berprofesi sebagai nelayan mengeluh karena tidak memiliki jalan Nelayan.

"Ini sudah puluhan tahun dan sudah banyak perahu nelayan yang jadi korban karena dihempas gelombang karena tidak ada jalan perahu yang bisa dilewati sampai tambatan," kata Alira Rabu (4/10/2023).

Si Alira menambahkan, saat ini akibat abrasi pantai, ada beberapa rumah warga dihempas abrasi dan terpaksa harus mengungsi ke daratan.

"Sudah sekitar 20 meter abrasi pantai di desa kami. Dulu ada beberapa rumah warga di tepi pantai, sekarang sudah dihempas abrasi jadi harus pindah," kata Alira Lagi.

La Sale, seorang nelayan Desa Holimombo Jaya juga mengatakan jika kondisi pesisir desanya butuh segera penanganan.

"Ada dua yang masih sangat diharapkan kami disini yaitu Pemecah ombak dan Jalan Nelayan," kata Sale.

Menyikapi keluhan masyarakat, Fajar Ishak Dg Jaya, Anggota DPRD Provinsi Sultra Partai Hanura yang bertepatan dengan agenda reses menyikapi keluhan ini. Dihadapan masyarakat Desa Holimombo Jaya ia menyampaikan akan berupaya memperjuangkan keluhan masyarakat.

"Saya sudah mendengar keluhan masyarakat dan ini menjadi salah satu catatan prioritas untuk diperjuangkan. Apalagi selama ini masyarakat belum pernah mendapat bantuan," kata Fajar Ishak.

Selain keluhan nelayan, Fajar Ishak juga menyahuti beberapa permintaan masyarakat lainnya.
"Ada juga hal lain seperti bantuan beasiswa untuk mahasiswa berprestasi dari keluarga kurang mampu.

Termasuk bantuan pembangunan masjid saya coba fasilitasi ke pemerintah provinsi," tutup mantan ketua PWI Baubau ini. (A)