Koni Sultra Sebut Ketua PSSI Lama Komunikasi Sehingga Anggaran Sudah Dialokasikan ke Cabor Lain

  • Reporter: LM Ismail
  • Editor: Dul
  • 19 Okt 2023
  • 3072 Kali Dibaca

KENDARI, KERATONNEWS.CO.ID - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sulawesi Tenggara (Sultra) buka bicara terkait batalnya Tim sepakbola Sultra untuk berlaga di Pra Pekan Olahraga Nasional (PON) di Gorontalo usai keterbatasan anggaran.

Sekretaris umum Koni Sultra Elvis Basri Uno mengatakan, hal ini diakibatkan terbatasnya anggaran untuk Cabang olahraga (Cabor) Sepakbola di karenakan sebagaian anggaran sudah dialokasikan di Cabor lain.

"Kami sudah berikan tapi ditolak karena tidak cukup, karena sudah teralokasikan ini anggaran-anggaran," ujarnya saat ditemui di Kantor Koni Sultra pada Kamis, 19 Oktober 2023.

Ia mengatakan seharusnya PSSI Sultra melakukan komunikasi dari awal untuk anggaran tersebut. Karena kata dia, sebelum-sebelumnya, banyak cabor-cabor lain yang melakukan komunikasi dari awal.

"Jadi kita awalnya menganggap bahwa kurang kooperatif juga untuk membangun komunikasi," ujarnya.

Sementara itu saat ditanya terkait anggaran yang diberikan terhadap tenis lapangan yang dianggap sangat besar, Ketua Koni Sultra Alfian Taufan Putra enggan banyak komentar. Ia berdalih tidak etis menjawab hal tersebut. 

"Dengan yang bersangkutan, tidak etis kita bahas di sini," katanya.

Sebelumnya Tim sepakbola provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) membatalkan diri untuk mengikuti seleksi Pra Pekan Olahraga Nasional (PON) di Provinsi Gorontalo.

Ketua Asprov PSSI Sultra Muhammad Zamrun Firihu mengatakan batalnya keberangkatan tim sepakbola Sultra untuk ikut diajang tersebut di karenakan adanya keterbatasan anggaran dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sultra.

"Persiapan kita tuntas tim kita sudah bentuk, kemudian TC (Training center) sudah selesai, mungkin karena di KONI kekurangan dana sehingga kami tidak bisa berangkatkan," kata Prof Zamrun saat ditemui di Auditorium UHO pada Rabu 18 Oktober 2023.

Kata Zamrun, pihaknya saat itu sudah melakukan seleksi, mulai dari daratan hingga kepulauan dengan menghasilkan 30 pemain dari berbagai daerah.

Ia melanjutkan dari 30 pemain tersebut, pihaknya kembali melakukan seleksi di kota Kendari dengan menghasilkan 23 pemain.

"Jadi pada intinya kita di Asprov PSSI Sultra sudah melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya kami. Timnya sudah terbentuk mulai dari tim pemain hingga tim pelatih kita tinggal berangkat saja," lanjutnya.

Rektor UHO itu mengungkapkan sebelumnya pihaknya sudah memasukkan proposal di KONI Sultra. Akan tetapi pihak KONI memberikan jawaban tidak sesuai keinginan Asprov PSSI Sultra.

Sehingga dengan hal tersebut membatalkan tim sepakbola Sultra untuk mengikuti kualifikasi PON tersebut.
Selain itu, Zamrun juga menerangkan dari  kegiatan selesai hingga training center (TC) dianggarkan oleh Asprov PSSI Sultra.

"Yang kami minta dari KONI itu biaya untuk mengikuti seleksi pra PON," terangnya.

Dengan prof Zamrun menyarankan kepada KONI agar menghitung betul kebutuhan semua cabor tidak menyamakan cabor 1 dengan yang lainnya.

"Jadi kedepannya KONI itu kedepannya agar menginventarisi dan merencanakan betul biaya percabangan olahraga itu sehingga tidak ada tumbang tindih nantinya," tegas Zamrun.

Ditempat yang berbeda Sekretaris PSSI Sultra Jasman Harun mengatakan kepastian batalnya tim Sultra ikut serta pada ajang itu karena keterbatasan anggaran yang berikan oleh Koni Sultra hanya senilai Rp25 Juta.

"Anggaran yang diberikan oleh hanya Rp25 juta, dan kami anggap ini penghinaan bagi PSSI, karena ini sudah tidak masuk akal," kata Jasman saat dikonfirmasi awak media.
PSSI Sulawesi Tenggara juga telah berkoordinasi dengan PSSI Pusat untuk menghindari sanksi karena tidak ikut serta dalam ajang Pra Kualifikasi PON di Gorontalo.

"PSSI Pusat minta untuk menghindari Sanksi kami harus memberikan alasan bukan keinginan Asrov tapi karena alasan keterbatasan anggaran dari Koni Sultra," ungkapnya.(B)