Kemenag Taken MoU dengan Dikbud Sultra, Beri Penguatan Moderasi Beragama bagi Siswa SMA

  • Reporter: Israwati
  • Editor: Dul
  • 11 Nov 2023
  • 3043 Kali Dibaca

KENDARI, KERATONNEWS.CO.ID- Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Sulawesi Tenggara (Sultra) taken MoU dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sultra.

MoU tersebut terkait dengan penguatan moderasi beragama pada Sekolah di tingkat SMA/SMK se- Sultra yang berlangsung di salah satu hotel di Kendari Sabtu (11/11/2023). 

Kegiatan ini dirangkaikan dengan kegiatan penguatan karakter pancasila bagi siswa se Sultra. 
Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenag Sultra, Muhammad Saleh mengatakan penandatanganan kerjasama yang dilakukan saat ini dalam rangka penguatan moderasi beragama secara masif di tingkat SMA/SMK/SLB di bawah koordinasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sultra. 

Hal ini menjadi sangat penting untuk dilakukan, terlebih lagi program penguatan moderasi beragama bukan hanya tanggungjawab Kementerian Agama namun menjadi tanggungjawab seluruh Kementerian/ Lembaga termasuk pemerintah daerah yang ada di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Semoga dengan MoU yang kita lakukan ini, kedepannya bisa lebih masif lagi termasuk kegiatan yang dilaksanakan saat ini tentang penguatan karakter pancasila menjadi bagian dari penguatan moderasi beragama yang salah satu indikatornya adalah komitmen kebangsaan kita, " ungkapnya.

"Mudah-mudahan anak-anak ku sekalian dapat menjadi duta-duta moderasi beragama di sekolah masing-masing. Mari kita saling berangkulan dan bergandengan karena Sultra ini bukan milik satu golongan dan etnis tertentu. Oleh karena itu mari kita rawat keberagaman dengan menjadi siswa yang moderat sebagai bagian dari anak negeri yang ada di Sulawesi Tenggara tercinta," sambungnya.

Sementara itu, Kepala Dikbud Sultra, Yusmin  mengatakan penandatanganan MoU penguatan moderasi beragama bagi siswa SMA disaksikan Forum Komunikasi Osis Kabupaten/Kota se Sultra dan siswa berprestasi sebagai Duta SMA. 

Yusmin menyebut sengaja menghadirkan pengurus osis dan Duta SMA agar mereka dapat menjadi pemicu kepada siswa yang lain bahwa prestasi harus selalu dikedepankan. Meski demikian karakter pancasila dan penguatan moderasi beragama perlu dilakukan agar toleransi umat beragama di setiap tingkatan dapat terjalin dengan baik. 

"Tidak ada lagi perbedaan suku, agama, ras, tetapi kita semua sama sebagai siswa-siswi Sulawesi Tenggara, dan jika ini kita tanamkan yakinlah bahwa generasi emas berada ditangan anak-anak sekalian," bebernya.

Kata dia para siswa yang hadir saat ini akan menjadi duta-duta moderasi beragama di setiap kabupaten/kota se- Sultra sehingga toleransi, moderasi akan terus dipelihara di masa-masa yang akan datang. (B)