Kakanwil Kemenag Sultra Imbau Guru Pendidikan Islam Masifkan Program Moderasi Beragama

  • Reporter: La Niati
  • Editor: Dul
  • 12 Nov 2023
  • 2728 Kali Dibaca

KENDARI,KERATONNEWS.CO.ID - Kakanwil Kemenag Sultra, H. Muhamad Saleh hadir dan memberikan sambutan pada kegiatan Seminar dan Konferensi Wilayah DPW Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia (AGPAII) Provinsi Sulawesi Tenggara di Asrama Haji Kendari, Sabtu (11/11/2023). 

Turut Hadir Pj. Gubernur Sultra diwakili Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM, La Ode Butolo, Ketua Umum DPP AGPAII, H. Endang Zaenal, Pj. Walikota Kendari, Pj. Bupati Konawe, Dewan Pembina AGPAII, KH. Ryha Madi, Ketua dan Pengurus DPW AGPAII Sultra serta Ketua dan Pengurus DPD AGPAII Kabupaten/Kota se Sultra.

Muhamad Saleh mengatakan, konferensi ini merupakan momen yang sangat penting dan bermakna dimana para guru PAI dapat berkumpul untuk membahas isu-isu pendidikan agama Islam yang krusial, termasuk program prioritas Kemenag terutama terkait moderasi beragama.

Menurutnya, Guru PAI merupakan garda terdepan dalam merawat keberagaman baik di sekolah maupun di masyarakat. Untuk itu, Guru PAI harus berkontribusi dalam menyebarkan nilai-nilai moderasi tidak hanya kepada peserta didik, tapi juga kepada orang tua dan masyarakat secara lebih luas.

"Moderasi Beragama harus menjadi program bukan hanya bagi keluarga besar Kementerian Agama, namun semua orang bisa ikut mengetahui," ungkapnya.

Muhamad Saleh menambahkan, dengan jaringan guru yang tersebar di 17 kabupaten/kota se Sultra, AGPAII Sultra memiliki peran strategis sebagai agen dalam penguatan semangat kebangsaan, menjaga keutuhan NKRI serta mewujudkan Islam yang Rahmatan lil Alamin. 

"Di sekolah, nilai-nilai moderasi beragama dapat dituangkan dalam materi atau modul PPG Guru PAI. Misalnya yang berkaitan dengan empat indikator Moderasi Beragama yakni komitmen kebangsaan, anti kekerasan, sikap toleransi dan penerimaan terhadap tradisi lokal," jelasnya.

Diakhir sambutannya, Muhamad Saleh kembali mengimbau kepada Guru PAI untuk ikut menyukseskan pesta demokrasi tahun 2024 serta tidak terpancing dengan berita propaganda.

"Hindari berita hoax dan isu-isu yang dapat memicu perpecahan. Jadilah agen penyebar kedamaian dan senantiasa menjaga kondusifitas, serta terus kita jalin kolaborasi dalam pelaksanaan pembagunan," tutupnya. (C)