Jelang 10 Hari Lebaran Pemprov Kembali Gelar Pasar Murah

  • Reporter: Israwati
  • Editor: Dul
  • 12 Apr 2023
  • 3028 Kali Dibaca

KENDARI, KERATONNEWS.CO.ID- Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) bekerja sama dengan Bank Indonesia (BI) dan Bulog kembali menggelar pasar murah dalam rangka menyambut hari raya Idul Fitri di halaman Kantor Disperindag Sultra, Rabu (12/4/2023).

Kepala Disperindag Sultra, Hj. Sitti Saleha, SE, M.Si mengatakan pasar murah tersebut dilakukan untuk mengantisipasi dari pada kenaikan inflasi dan menghadapi bulan suci Ramadhan. Dimana hingga memasuki 10 hari terakhir Ramadhan telah dilaksanakan sebanyak 4 kali.

"Alhamdulillah setelah kita melakukan pasar murah luar biasa antusias masyarakat. Dan memang yang disajikan tersedia bahan pokok adalah harga-harga sesuai harga eceran tertinggi (HET) yang diatur oleh pemerintah," jelasnya.

"Seperti halnya beras, gula pasir, minyak goreng, daging. Ini kita laksanakan dari hari ini sampai tanggal 14 April. Dan itu kita akan lanjutkan di kabupaten untuk melangsungkan pasar murah," tambahnya.

Seksi Kehumasan BI Perwakilan Sultra, M. Taufik R mengatakan pasar murah tersebut merupakan upaya intervensi harga pangan dari BI yang bekerja sama dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID). 
Dengan tujuan untuk menjamin keterjangkauan harga pada produk pangan, utamanya mendekati akhir bulan puasa menjelang hari raya Idul Fitri.

"Karena biasanya terjadi kenaikan tuh, nah untuk pasar murah di Sultra ini kita sudah jalan dari lama. Untuk minggu ini dilaksanakan dari 12-14 April," jelasnya.

Selain itu, dalam pasar murah kali ini pihak BI juga mengenalkan Quick Response Code Indonesian Standard (Qris) kepada masyarakat.

Untuk masyarakat yang melakukan transaksi menggunakan Qris akan mendapatkan potongan harga sebesar Rp5 ribu.
Potongan harga tersebut bisa digunakan untuk membeli berbagai barang di Pasar Murah.

"Boleh membeli telur,  bawang, beras, minyak goreng, dan lain sebagainya. Kembali lagi tujuan kita adalah untuk pengendalian inflasi pangan," bebernya.

Sementara itu, salah satu warga Kendari Barat, Sugeni mengaku sangat terbantu dengan adanya pasar murah tersebut. Apalagi dia memiliki banyak anak dan beberapa anak saudara yang tinggal serumah dengannya.

"Senang sekali, apalagi harga bahan pokok mahal sekali. Kita dirumah masak 3 liter per hari, banyak anakku soalnya dan ada anak tinggal juga," ucapnya.
Kata dia, harga beras yang ia beli hanya Rp45 ribu per 5 kg, sedangkan telur dibanderol dengan harga Rp53 ribu per rak.

"Kalau dipasar mahal, untuk telur kadang Rp55 ribu - Rp57 ribu. Bahkan sampai Rp60 ribu juga ada, beras ada RpRp65 ribu-Rp70 ribu," pungkasnya. (Adv)