Dosen Geografi UHO Kenalkan Aplikasi QGIS kepada Pemerintah Kelurahan

  • Reporter: La Niati
  • Editor: Dul
  • 23 Okt 2023
  • 3077 Kali Dibaca

KENDARI,KERATONNEWS.CO.ID - Sebagai bentuk aplikasi keilmuan Geografi, Tim Program Kemitraan Internal (PKMI) Universitas Halu Oleo (UHO) menyelenggarakan kegiatan Pengenalan Aplikasi Quantum Geographic Information System (QGIS) dalam pemetaan tematik bagi aparat Pemerintah Kelurahan di Kecamatan Poasia, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Kegiatan edukasi bertajuk “Pemetaan Tematik Penetapan dan Penegasan Batas Desa/Kelurahan Sesuai Amanat Permendagri No.45 Tahun 2016”. Dilaksanakan di Kelurahan Wundumbatu yang dihadiri oleh aparat Kelurahan Wundumbatu dan Kelurahan Rahandouna pada Sabtu, tanggal 21 Oktober 2023. 

Program tersebut merupakan bentuk pengabdian kepada masyarakat yang ditujukan bagi aparat pemerintahan dan masyarakat di Kelurahan Wundumbatu dan Kelurahan Rahandouna.

Lurah Wundumbatu, Amran Samsibar, S.IP menyambut baik tim PKMI UHO yang telah menyelenggarakan kegiatan tersebut, karena ini pertama kalinya mereka diberi edukasi tentang  pengenalan dan pembuatan peta tematik untuk menentukan batas-batas wilayah menggunakan aplikasi Quantum Geographic Information System (QGIS).  

"Terima kasih kepada Tim PKMI UHO yang telah mengedukasi kami tentang  pengenalan dan pembuatan peta tematik untuk menentukan batas-batas wilayah menggunakan aplikasi QGIS," ungkapnya.   

Senada dengan itu, Lurah Rahandouna, Muhamad Ismail, SP mengatakan bahwa kehadiran tim PKMI UHO sangat membantu pemerintah kelurahan mempermudah pemetaan batas-batas wilayah. 

"Kegiatan ini sangat bermanfaat dan dapat mempermudah pemetaan batas-batas wilayah di Kelurahan Rahandouna karena di wilayah tersebut masih banyak  batas-batas yang tidak sesuai dengan penetapan Pemerintah," ucapnya. 

Sementara itu, Ketua Tim PKMI, Dr. La Ode Hadini, S.Pd., M.Si mengatakan produk paling umum dari QGIS adalah Peta. GIS dapat menampilkan dukungan data dan informasi, baik secara spasial maupun non spasial, secara akurat, up to date, terutama untuk data informasi tematik yang mengilustrasikan kondisi pada suatu wilayah. 

Dikatakan, QGIS dapat membantu proses analisa wilayah dan pemahaman kondisi wilayah. Selain itu, GIS juga dapat menghemat waktu karena sebagian proses dilakukan oleh software, sehingga proses perencanaan tata ruang menjadi lebih efektif dan efisien.

“Melalui kegiatan pengenalan aplikasi QGIS tersebut diharapkan aparat kelurahan dapat melakukan pemetaan tematik penetapan dan penegasan batas desa/kelurahan sesuai amanat Permendagri No.45 Tahun 2016,” ungkapnya melalui keterangan tertulisnya yang diterima media ini. 

Diketahui, kegiatan tersebut dihadiri oleh Tim PKMI masing-masing Dr. La Ode Hadini, S.Pd., M.Si, Fitriyani Saudi, S.Pd., M.Pd, Nurgiantoro, S.T., M.T, Ahmad Hidayat, S.Pd., M.Sc yang secara bergantian memberikan materi pengenalan Aplikasi QGIS dan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. (A)