Dispora dan Sat Pol PP Amankan Lokasi Santiago dan Pemberian Gelar Adat

  • Reporter: Bardin
  • Editor: Dul
  • 12 Okt 2023
  • 2626 Kali Dibaca

BAUBAU, KERATONNEWS.CO.ID - Perayaaan Haroana Baubau tahun 2023 oleh Pemkot Baubau akan dibuat seaman dan senyaman mungkin bagi seluruh masyarakat Kota Baubau dan sekitarnya terutama dengan lokasi-lokasi yang ditunjuk sebagai salah satu rangkaian kegiatan adat seperti Santiago dan rencana pemberian gelar adat di Kawasan masjid keraton Buton.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Baubau Dr Moch Tasdik bersama Kasatpol PP Kota Baubau Drs La Ode Muh Takdir, M.Si yang ditunjuk sebagai koordinator keamanan memastikan perayaan Haroana Baubau tahun 2023 berjalan aman dan nyaman.

“Kita telah mengambil langkah-langkah dengan mendatangi lokasi pelaksanaan kegiatan Santiago dan pemberian gelar adat di seputaran masjid keraton buton.  Semua dipastikan aman untuk pelaksanaan kegiatan,” kata Tasdik.

Untuk diketahui, saat ini di sekitar lokasi depan masjid agung keraton Buton ada pengerjaan rehabilitasi baruga keraton Buton. 

“Kita sudah menyampaikan kepada pekerja rehabilitasi baruga untuk membersihkan area masjid keraton Buton sebab akan ada pelaksanaan kegiatan Santiago dan pemberian gelar adat di lokasi tersebut. Apalagi rencananya Pj Gubernur Sultra Komjen Andap Budhi Revianto ,” tambah Tasdik lagi.

Dikatakan, lokasi pelaksanaan Santiago dan pemberian gelar adat di  seputaran masjid agung keraton Buton pada saat hari H akan bersih dari puing-puing sisa pekerjaan rehabilitasi Pembangunan baruga keraton Buton. Oleh karena itu, pihaknya bersama Kasatpol PP akan terus melakukan pemantauan dan betul-betul memastikan jika lokasi yang sudah bersih sehingga yang hadir pada saat kegiatan merasa aman dan nyaman menikmati rangkaian kegiatan.

Kegiatan Santiago dan penganugerahan gelar adat kesultanan merupakan sebuah ritual yang memiliki sakralitas. Apalagi pemberian gelar kehormatan ini pasti telah melewati tahapan penilaian khusus oleh para tokoh adat khususnya di kesultanan Buton.

La Uuli, salah seorang remaja pemerhati budaya Buton mengharapkan, tradisi dan ritual adat harus menjadi bahan pembelajaran bagi generasi Buton. Apalagi semua memiliki njilai filosofi yang tinggi.

“Jangan sampai generasi muda hanya menyaksikan kegiatan ritualnya tanpa memahami makna dibalik kegiatan itu. Jadi harus sambil ada informasi di setiap lokasi kegiatan supaya orang bisa mengerti makna dari acara adat,” ujar La Uuli. (B)